Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2017, 16:20 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber Refinery29

KOMPAS.com – Definisi bahagia pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia karena keliling dunia, ada yang bahagia karena menikah, dan ada yang bahagia sesederhana menikmati udara pagi hari.

Zaman sekarang di mana semua hal terhubung lewat internet dan media sosial tak ayal membuat Anda merasa sesak dan memiliki kewajiban untuk selalu terlihat sempurna.

Ternyata, media sosial dan internet menjadi biang keladi sumber ketidakbahagiaan banyak orang di dunia.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam The New Yorker, rata-rata pengguna media sosial mengaku bahwa dalam kenyataannya sering merasa sedih dan terisolasi.

Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa komunikasi semu di dunia maya membuat perasaan makin terpuruk.

Chrystal Hemesath, PhD, LMHC, and LMFT, mengungkapkan bahwa sesekali cuti dari media sosial memberikan rasa tenang dan berpikir lebih terbuka.

“Saat bermain media sosial, tanyakan pada diri sendiri bahwa apakah ini baik untuk Anda?,” sara Dr Hemesath.

Dia menyarankan, untuk lebih jujur pada diri sendiri mengenai segala hal yang terjadi pada hidup Anda.

“Jujur pada diri sendiri, jangan buka-bukaan di media sosial. Tidak semua kehidupan Anda harus diketahui semua orang, hal itu bisa menjadi beban yang tidak diperlukan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Refinery29
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com