Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burlington Arcade, Tempat Belanja Mewah atau Sekadar Cuci Mata

Kompas.com - 04/01/2017, 16:02 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Jika Anda mempunyai kesempatan mengunjungi London, cobalah datang ke Burlington Arcade yang terletak tak jauh dari persimpangan paling terkenal di ibu kota Inggris itu, Piccadilly Circus.

Meskipun tak berbelanja, mata kita akan terpuaskan dengan sekadar melihat-lihat atau window shopping.

Jangan bayangkan pusat perbelanjaan seperti mal dengan gedung tinggi dan fasilitas mewah. Sebab, Burlington Arcade menyerupai jalur pedestrian dengan barisan butik cantik di sebelah kiri dan kanan Anda.

Tempat ini sudah lama terkenal sebagai salah satu tempat belanja mewah.

Kali pertama dibangun pada awal abad ke-19 oleh bangsawan Lord George Cavendish, tempat ini terus bertransformasi dan beradaptasi dengan sentuhan modern tanpa melupakan nuansa klasik Inggris.

Elegan dan serba teratur khas Inggris, begitulah gerai-gerai di shopping arcade ini. Selain itu, tak sembarang merek yang bisa membuka butik di tempat ini.

Wajar apabila sepanjang mata memandang, Anda melihat rangkaian label mewah. Pasalnya, memang koleksi-koleksi yang diperdagangkan di tempat ini termasuk kelas premium, sebut saja toko sepatu Manolo Blahnik atau N Peal, produsen Kashmir yang identik dengan tokoh agen mata-mata Inggris, James Bond.

Beberapa gerai juga telah mendapatkan status Royal Warrant karena produk mereka terjamin memiliki kualitas terbaik dan diakui oleh Kerajaan Inggris.

Salah satunya adalah Penhaligon’s, merek parfum yang menjadi pilihan utama Putra Mahkota Inggris, Pangeran Charles.

Jalu W Wirajati/Kompas.com Salah satu gerai di Burlington Arcade, Penhaligon’s, produsen parfum yang dipakai oleh Pangeran Charles. Foto diambil pada 16 November 2016.

Sadar bahwa Burlington Arcade menjadi salah satu destinasi wisata belanja di London, beberapa gerai mempunyai staf penjualan yang bisa berbicara multibahasa.

"Selamat pagi," ujar staf penjualan Kwanpen, produsen tas berbahan dasar kulit buaya yang sudah berproduksi sejak 1938, kepada peserta Media Visit dari Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, medio November lalu.

"Saya dari Malaysia," tuturnya lagi, tetapi tetap enggan menyebutkan nama dirinya.

Namun, hati-hati jika berbelanja di sini, meski merupakan jajaran butik premium, tangan-tangan jahil selalu ada.

"Kalian tetap harus berhati-hati karena suka ada copet, sekalipun sudah ada kami selaku pihak keamanan," ujar John Lord, salah satu petugas keamanan alias beadle di Burlington Arcade.

Ada hal menarik terkait beadle. Mereka adalah petugas keamanan swasta yang pada awalnya dibentuk oleh Keluarga Cavendish.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com