KOMPAS.com – Seorang profesor bernama Sandra Deffler dari Duke University sering mengalami salah sebut nama saat memanggil anak, teman, saudara, dan anjing peliharaan.
Kekhawatiran mengalami alzheimer di usia terbilang relatif muda, Deffler pun melakukan eksperimen dan survei mengenai apakah orang lain juga memiliki pengalaman serupa dengan dirinya.
Deffler berhasil mengumpulkan 1.700 partisipan untuk menjalankan studinya tersebut.
Ternyata, mayoritas partisipan mengaku bahwa mereka seringkali salah memanggil nama saat sedang bicara atau menjelaskan sesuatu.
Deffler menjelaskan bahwa kejadian salah sebut nama seringkali terjadi pada anggota keluarga, teman, dan hewan peliharaan.
Lalu, para orangtua salah sebut nama mulai terjadi ketika mereka memiliki minimal dua anak dan lebih.
“Hasil studi menemukan bahwa orang salah sebut nama karena kondisi pikiran yang terlalu lelah atau kondisi emosi penuh amarah,” jelas Deffler.
Namun, dia menambahkan bahwa kesalahan sebut nama merupakan kondisi yang normal dan sama sekali bukan gejala signifikan pada alzheimer dan dementia di usia dini.
Emiliy Rogalski, seorang wakil profesor dan direktur di Nortwestern University Cognitive Neurology & Alzheimer’s Disease Center, mengatakan bahwa kondisi emosi yang tidak stabil dan meningkat membuat otak seseorang mengalami konsentrasi yang tidak stabil.
Rogalski menyarankan, sebelum Anda bicara pastikanlah bahwa pikiran Anda dalam kondisi tenang dan terkendali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.