Torang Sitorus Angkat Ulos Passamot Jadi Koleksi Busana

KOMPAS.com – Perancang busana Torang Sitorus menghadirkan koleksi busana dalam Indonesia Fashion Week 2017 dengan mengolah kain khas Batak yaitu Ulos Passamot.

Kali ini tema yang diangkatnya adalah The Passamot yang terinspirasi dari cerita bahagia dan haru dalam perkawinan adat batak.

“Kain ulos passamot ini biasa diberikan oleh orangtua pengantin wanita kepada orangtua pengantin pria,” ujar Torang dalam konferensi pers usai peragaan busana Bekraf bertajuk Tenoen Etnik dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Ulos ini juga pertanda bahwa orangtua pengantin wanita telah bertukar tanggung jawab dan percaya bahwa mempelai pria bisa mengemban tugasnya dengan baik.

Tidak hanya itu, ulos passamot adalah sebuah wujud berkat dan doa dalam suasana suka.

Anggita Muslimah Koleksi busana Torang Sitorus dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Dalam koleksi kali ini, Torang ingin menampilkan prinsip kesederhanaan dan kesakralan Ulos melalui 16 rancangan busana muslimnya yang memadukan warna lembut dan tegas, seperti beige, burgundy, dark grey, dan maroon.

Namun, dibalik kepiawaiannya mengolah kain Ulos, Torang juga bercerita bahwa hal tersulit selama pembuatan koleksi ini adalah mengubah kebiasaan penenun.

“Sulit membiasakan untuk menenun lebih halus. Sebab, kain untuk adat seharusnya lebih keras, berbeda dengan ketika dijadikan sebuah busana. Namun, sekarang penenun di Batak sudah mulai menenun halus,” pungkasnya. 

Anggita Muslimah Koleksi busana Torang Sitorus dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 di Jakarta, Rabu (1/2/2017).