KOMPAS.com – Cincin tunangan bertahtakan berlian telah kehilangan kemilaunya di mata kaum milenial.
Berdasarkan riset yang digagas oleh perusahaan Asuransi, Allianz, perilaku konsumen perhiasaan telah berubah terhadap cincin tunangan.
Kaum milenial, kelompok konsumen yang mendominasi pasar, lebih memilih cincin tunangan dengan batu rubi, safir, dan emerald.
Hasil riset menyimpulkan hal ini terjadi karena berkaitan dengan kemampanan finansial dan selera kreatif para milenial.
Dahulu, pada era 80-an, perusahaan perhiasaan berlian, DeBeers, sukses mengampanyekan pemikiran bahwa cincin tunangan yang istimewa haruslah berharga mahal, setidaknya senilai dengan gaji dua bulan.
Namun, riset menemukan bahwa tren tersebut telah pudar. Gaya konsumen dalam menganggarkan harga cincin tunangan sekarang ini jauh lebih rendah.
Riset menunjukkan milenial hanya mau membeli cincin tunangan dengan harga paling tinggi lebih kurang 573 poundsterling atau setara Rp 10 juta.
“Generasi di usia produktif dan layak menikah sekarang ini mengutamakan hal lain, seperti resepsi pernikahan, rumah, dan biaya membesarkan anak, ketimbang menghamburkan uang untuk sebuah cincin yang mahal,” jelas Anusha Couttigane, senior analist dari Kantar Retail, perusahaan informasi untuk data dan informasi bisnis.
Dia menambahkan, cincin berlian masih banyak diminati tetapi pertumbuhan kebutuhan cincin pertunangan yang non-tradisional terus meningkat dari waktu ke waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.