Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Tas Mewah Bisa Disebut Investasi

Kompas.com - 23/03/2017, 19:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Banyak orang yang mengklaim bahwa membeli tas mewah adalah sebuah investasi. Namun, jangan salah mengira bahwa investasi yang dimaksud di sini sama dengan ketika Anda membeli saham.

Sebab, meraup keuntungan finansial dari menjual kembali sebuah tas mewah jarang terjadi.

Mega Anjasmoro, eCommerce & Marketing Manager Bananina, mengatakan di acara soft launching Preloved by Banananina, Jakarta, Rabu (22/3/2017), mayoritas tas yang dapat dijual kembali dengan harga lebih tinggi daripada saat dibeli adalah Hermes.

“Chanel itu belum sih, belum ada fenomena Chanel lebih mahal saat dijual kembali,” katanya.

Akan tetapi, seperti testimoni yang diberikan oleh sosialita Renny Angesti di acara yang sama, Anda akan sangat kesulitan untuk membeli langsung dari tokonya dengan harga ritel karena beberapa tas Hermes dikhususkan untuk para pelanggan VVIP rumah mode tersebut.

Selain Hermes, Mega berkata bahwa pada saat ini, seri Metis dari Louis Vuitton bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi juga. Namun, tas tersebut cukup langka dan di Paris sendiri, banyak toko-toko yang kehabisan.

“Jadi, ketika orang beli tas Metis ini dengan harga Rp 20 juta misalnya, kita bisa jualkan untuk Rp 25 juta,” ujarnya.

Walaupun demikian, bukan berarti bahwa tas-tas lainnya yang tidak menguntungkan ketika dijual kembali tidak bisa disebut investasi.

Menurut Mega, tas mewah bukanlah investasi dengan pendapatan tetap, tetapi investasi alternatif.

“Sebab, yang pertama dipikirkan ketika berbicara mengenai produk mewah adalah kolektor. Nah, saat kolektor ini butuh dana, dia bisa menjual tasnya,” ucapnya.

Dia melanjutkan, kalau kita kembali ke pelajaran ekonomi, barang yang bisa dijual kembali paling hanya emas. Namun, ternyata tas itu juga bisa dijual kembali. Oleh karena itulah, kita menyebutnya investasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com