Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Charles Sempat Ragu dan Menangis sebelum Nikahi Putri Diana

Kompas.com - 25/03/2017, 15:12 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber Redbook

KOMPAS.com – Sebuah buku yang mengungkapkan kehidupan pribadi Pangeran Charles segera liris ke pasaran.

Penulis buku kerajaan, Sally Beddel Smith, memilih judul Prince Charles: The Passions and Paradoxes of an Improbable Life.

Kabarnya, buku tersebut merupakan curahan hati sang pangeran yang dikemas dengan konsep biografi.

Smith menuangkan perasaan Pangeran Charles mengenai pernikahannya dengan Putri Diana dan hubungannya bersama sang mantan kekasih, Camilla Parker-Bowles.

Buku tersebut mengungkapkan, betapa Pangeran Charles merasa tertekan di malam sebelum pernikahannya bersama Putri Diana. Bahkan, dia mengaku bahwa saat itu dirinya menangis karena masih jatuh cinta dengan Camilla.

Pangeran Charles dan Camilla kali pertama bertemu dan berhubungan pada tahun 1971 silam.

Smith menuliskan Pangeran Charles mengatakan bahwa Camilla merupakan seorang kekasih dan pendengar yang baik.

Keduanya harus berpisah karena posisi Pangeran Charles di militer mewajibkannya bertugas di luar negeri pada tahun 1973.

Waktu pun bergulir dan Pangeran Charles diperkenalkan kepada seorang guru cantik yang masih memiliki hubungan dengan Istana Kensington, Lady Diana Spencer. Dunia kemudian mengenalnya dengan nama Putri Diana.

Sebenarnya, kala itu Pangeran Charles belum siap menikah, tetapi paksaan keluarga, terutama surat dari sang ayah, Pangeran Phillip, mendorongnya untuk segera menikahi Diana.

Pangeran Phillip menuliskan bahwa Pangeran Charles harus segera memutuskan mengenai kehidupannya di masa depan. Sebab, jika dia tak juga memilih, maka reputasi Diana bisa tercemar.

Surat tersebut akhirnya memantapkan Pangeran Charles untuk menikahi Diana.

Namun, pernikahan keduanya tidak langgeng, meski sudah dianugerahi dua putra mahkota, Pangeran William dan Pangeran Harry.

Pernikahan fenomenal Putri Diana dan Pangeran Charles pada tahun 1981 harus karam dengan putusan perceraian pada tahun 1996.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Redbook
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com