Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Tahun 2,6 Juta Bayi Meninggal di Akhir Masa Kehamilan

Kompas.com - 19/01/2016, 12:00 WIB
KOMPAS.com - Sekitar 7.200 bayi meninggal dalam kandungan setiap harinya, atau 2,5 juta pertahun. Separuh dari kematian itu terjadi ketika proses persalinan.

Mayoritas kematian bayi itu (98 persen) terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. Demikian menurut data yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan The Lancet.

"Menyedihkan, 1,3 juta kematian bayi terjadi saat persalinan. Kematian bayi yang terjadi beberapa jam setelah ia lahir sebenarnya dicegah. Seharusnya ini merupakan skandal kesehatan internasional," kta Richard Horton, editor The Lancet.

Kematian janin yang terjadi di trimester ketiga kehamilan atau di atas 28 minggu disebut sebagai kematian janin. Sementara jika terjadi sebelum usia tersebut disebut juga dengan keguguran.

Menurut laporan tersebut, penyebab terbesar kematian janin adalah persalinan yang lebih cepat dari perkiraan, serta masalah selama kehamilan.

Nutrisi dan juga gaya hidup seperti obesitas, merokok, serta penyakit noninfeksi seperti diabetes, kanker, atau gangguan jantung, menyumbang kontribusi kematian bayi sampai 10 persen.

Sementara itu sekitar 8 persen kematian janin disebabkan penyakit malaria dan sifilis sekitar 7,7 persen.

Faktor usia ibu, yakni berusia di atas 35 tahun juga berkontribusi pada angka kematian janin, dan 4,7 persen akibat eklampsia (keracunan kehamilan akibat tekanan darah tinggi).

Angka kematian bayi di Indonesia juga tergolong masih tinggi, yakni 32 per 1000 kelahiran hidup.

Angka kematian bayi dan bayi baru lahir mayoritas tersebut disebabkan masalah neonatal, seperti asfiksia, berat badan lahir rendah, prematur, dan infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com