KOMPAS.com – Mengapa banyak mainan anak-anak dibuat berwarna kuning, sementara warna kebanyakan seragam petugas keamanan atau satpam adalah biru gelap, atau juru rawat berseragam hijau pupus selain putih? Pilihan warna-warna itu bukan kebetulan.
Manusia mengembangkan pengenalan warna sejak berusia satu bulan. Pada usia itu, warna merah, kuning, dan hijau mulai dikenali. Para ahli pun berkeyakinan warna merupakan salah satu stimulus penting bagi perkembangan anak.
Beragam riset mendapati warna mampu memberikan banyak efek. Hijau pupus pada seragam perawat, misalnya, diyakini memberikan efek menenangkan. Sejumlah ahli sampai mengembangkan metoda untuk mengatasi gangguan emosi atau psikologi memakai bantuan warna, colourology alias terapi warna.
Dalam perkembangannya, keyakinan mengenai efek warna meluas penerapannya sampai ke kehidupan sehari-hari. Misalnya pada pemilihan warna dinding, alat tulis, gadget, atau bahkan pakaian. Pemilihan warna yang tepat diharapkan bisa menjadi stimulus bagi suasana dan kondisi psikologi.
Warna dan karakter
Pada anak-anak paparan warna yang tepat diharapkan turut merangsang pengembangan karakter positif. Suzy Chiazzari dalam buku berjudul The Complete Book of Color menuliskan bahwa beberapa warna dapat membangkitkan keberanian dan kepercayaan diri sang buah hati.
Warna merah, misalnya, diyakini menggugah energi yang lebih mengaktifkan pikiran. Seperti dikutip dari Daily Mail, warna ini pun dipercaya bisa memacu kerja jantung dan sirkulasi darah.
Selain merah, tulis Suzy, warna kuning juga baik bagi anak. Warna ini disebut membantu perkembangan intektual anak karena menggugah kerja otak dan menguatkan sistem saraf. Adapun penyebab warna ini banyak dipakai untuk mainan anak adalah efek ceria dan bahagia yang juga ditimbulkannya.
Paparan warna berefek positif tak melulu bisa didapat anak dari dinding, mainan, ataupun pakaian. Warna-warna ini bisa pula didapat dari tontonan edukatif atau bahkan film kartun yang sudah diseleksi orangtua. (Baca juga: Setelah 2016, Tak Ada Lagi Aurora Borealis?)
Untuk memastikan paparan warna positif sampai kepada anak yang menonton tayangan itu, pilihan peranti tayangnya juga harus dicermati. Layar digital—yang sekarang banyak dipakai untuk monitor komputer dan televisi—sudah mengembangkan teknologi warna, seperti pada televisi Panasonic Viera.
Selain masuk kategori smart-TV, televisi tersebut juga mendukung teknologi hexa chroma drive yang menggunakan enam warna dasar. Keenam warna itu, yaitu merah, hijau, biru, sian, magenta, dan kuning, memungkinkan warna tampil sealami aslinya. Pastikan warna-warna positif bagi pengembangan karakter anak sampai ke mata buah hati di spektrum yang tepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.