Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan Jitu untuk Meredakan Pilek dan Flu

Kompas.com, 7 September 2017, 19:19 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Jika Anda merasa gatal di tenggorokan atau hidung mulai berair, apakah sudah terlalu terlambat untuk mengurangi risiko terkena pilek atau flu? Tidak sama sekali!

Hal terbaik yang Anda dapat lakukan adalah mengambil aksi cepat dan mencegah mulainya penyakit dengan menyantap makanan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menumpas kuman sebelum pilek dan flu menyerang tubuh Anda.

Berikut adalah lima makanan terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan pilek atau flu.

1. Sup ayam

Terdengar klise, namun penelitian medis menyatakan bahwa sup ayam dapat menekan peradangan yang menyebabkan gejala pilek dan flu. Sup ajaib ini juga dapat mencairkan lendir sehingga rasa mampet pada hidung, dada, dan tenggorokan akan berkurang.

Penambahan mi dan sayur akan membuat sup ini semakin mujarab karena karbohidrat dapat meningkatkan energi, dan sayuran akan meningkatkan nutrisi pada sup, yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Bawang putih

Bawang adalah bahan makanan yang kaya akan antioksidan dan telah diteliti memiliki zat antivirus sehingga dapat mencegah pilek atau flu serta memperpendek durasi sakit. Senyawa minyak allicin (senyawa yang memberikan harum khas pada bawang putih) ampuh untuk melawan pilek dan flu.

Meski memakan bawang putih mentah lebih baik, Anda tidak perlu memaksakan kalau memang tak suka. Suplemen bawang putih seperti serbuk, minyak, dan ekstrak memiliki kemampuan menyembuhkan yang sama. Anda cukup mengonsumsi satu atau dua siung bawang setiap harinya untuk menghindarkan diri Anda dari kunjungan dokter rutin.

3. Madu

Jika Anda ingat saat nenek Anda memberikan sesendok madu saat Anda sakit tenggorokan, Anda pasti senang jika kami beri tahu bahwa nenek Anda melakukan hal yang benar. Penelitian menyatakan bahwa madu dapat mengurangi batuk dengan melapisi tenggorokan dan menyembuhkan iritasi.

Faktanya, madu lebih efektif melawan batuk dibandingkan dengan obat batuk. Namun jangan lupa, bahwa anak di bawah umur 12 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi madu karena berisiko terjangkit infant botulism.

4. Teh hijau

Orang Cina sudah menggunakan teh hijau sebagai penangkal sakit selama ratusan tahun, dan sekarang penelitian mendukung gagasan mereka. Teh hijau mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Teh dengan madu, jahe, dan lemonkuzelv Teh dengan madu, jahe, dan lemon
Tidak hanya menurunkan risiko terkena pilek dan flu, peminum teh hijau juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik sehingga sel dalam tubuh mereka dapat melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau