Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 13 September 2017, 15:30 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Menjadi tua adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Namun terlihat lebih tua dibanding teman-teman sebaya adalah sesuatu yang berbeda. Dan hal itu ternyata bisa kita hindari dan kendalikan.

Seperti sudah sering ditulis, berbagai kebiasaan kita sehari-hari bisa membuat kita terlihat lebih tua daripada usia sebenarnya. Dan menurut American Society for Aesthetic Plastic Surgery, wajah yang tua ternyata membuat orang menjadi kurang percaya diri dan menjadi alasan untuk memperbaikinya dengan kosmetik. Entah itu lewat bedah plastik, suntikan botox, atau berbagai krim penghilang kerutan.

Padahal semua itu bisa dicegah dan kita tidak perlu mengeluarkan lebih banyak uang bila kita berusaha untuk mencegah penuaan sejak dini. Bagaimana caranya? Simak enam kebiasaan di bawah ini untuk mencegah kita terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Baca juga: Cara Sederhana Agar Selalu Sehat dan Awet Muda

1. Lindungi dari Matahari

Sinar matahari baik untuk kesehatan kita. Namun dalam jumlah berlebihan bisa merusak kulit. Karenanya kita perlu melindungi kulit menggunakan tabir surya dan pakaian yang tepat saat beraktivitas di luar ruangan.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
“Sinar ultraviolet bisa merusak kolagen, elastin, dan sel kulit kita. Ini bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit lewat kerutan, bercak hitam, atau munculnya kanker,” ujar Joshua Zeichner, M.D., direktur riset kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospital.

Dalam penelitian selama empat tahun di Australia terhadap 900 orang, ditemukan bahwa mereka yang selalu menggunakan tabir surya, 24 persen lebih kecil kemungkinannya menunjukkan tanda-tanda penuaan kulit dibanding mereka yang jatang memakai tabir surya.

Baca juga: 7 Kesalahan Saat Menggunakan Tabir Surya

2. Cukup tidur

Tidur tidak hanya membuat kita segar kembali, namun juga membantu kita terlihat muda lebih lama. Anda tentu pernah bercermin dan melihat muka lelah saat kurang tidur. Terlihat tua kan?

Ilustrasi ketiduran di mobilCreativaImages Ilustrasi ketiduran di mobil
Kulit kita juga bekerja mengikuti irama tubuh, seperti halnya tubuh kita merasa lelah dan mengantuk di malam hari, dan kembali segar di pagi hari setelah tidur. Saat kita terlelap itulahkulit dan tubuh kita memperbaiki kerusakan yang terjadi, misalnya karena terpaan sinar matahari, polusi, dan sebab lain.

Artinya, bila kita kurang tidur, proses peremajaan itu menjadi tidak sempurna, dan kulit seolah tidak siap untuk menghadapi hari berikutnya, kata Dr. Zeichner. Ini membuat kulit mengalami stres, sel-selnya kurang sehat, dan akhirnya menjadi tua lebih cepat.

“Cobalah untuk tidur setidaknya delapan jam. Sebelumnya, pakailah pelembab untuk wajah dan tubuh karena kulit juga bisa mengalami dehidrasi saat kita tidur. Kulit yang kering tidak bisa berfungsi dengan baik, dan tidak bisa memperbaiki diri dengan sempurna,” ujar Dr. Zeichner.

Baca juga: Dampak Kurang Tidur: Dari Cepat Pikun Sampai Depresi

3. Makan buah dan sayur

Kebanyakan dari kita tidak menganggap buah sebagai makanan. Sementara asupan sayur pun sering kali kurang. Padahal kita disarankan makan sayur setidaknya 3 cangkir tiap hari.

Ilustrasi menyantap buahGeorgeRudy Ilustrasi menyantap buah
Padahal berbagai study, termasuk dari American Academy of Dermatology, menyatakan bahwa makanan sehat yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran bisa mencegah kerusakan yang membuat kulit menjadi tua sebelum waktunya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau