Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Diet Bagi Mereka yang Berat Badannya Sudah Normal?

Kompas.com, 4 Oktober 2017, 08:08 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Memiliki tubuh ideal memang menjadi impian semua orang. Banyak yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan tubuh langsing dan berat badan ideal dengan diet ketat.

Tidak cukup dengan langsing, beberapa orang bahkan terobsesi untuk merampingkan tubuh walaupun berat badannya sudah masuk dalam kategori normal. Biasanya ini terjadi pada orang-orang yang kurang puas pada bentuk tubuhnya dan terpengaruh foto-foto media sosial yang mendefinisikan tubuh indah sebagai langsing untuk wanita, dan berperut six pack untuk pria.

Pertanyaannya, apakah sehat bila tetap melakukan diet meski sudah memiliki berat badan normal?

Berat badan ideal bisa diketahui dengan mudah dari indeks massa tubuh (IMT) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan body mass index (BMI). Indeks Massa Tubuh (IMT) didapatkan dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Berat badan yang dihitung menggunakan satuan kilogram (kg), sedangkan tinggi badan dalam satuan meter (m). Anda bisa menghitung IMT dengan rumus berikut ini:

Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)w Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
Dari hasil tersebut, perhatikan kategori berat badan berikut.

  •     Berat badan kurang: <18,5
  •     Berat badan normal: 18,5 – 24,9
  •     Berat badan berlebih: 25 – 29,9
  •     Obesitas: ≥ 30

Akan tetapi, IMT tidak memberikan evaluasi menyeluruh. Misalnya karena tidak ada perhitungan persentase lemak, tidak ada pertimbangan jenis kelamin, usia, ukuran pinggang, aktivitas fisik, serta tidak mempertimbangkan faktor etnis.

Baca juga: 7 Mitos Diet yang Keliru

Seperti yang telah dijelaskan di atas, IMT ideal sampai pada batas 18,5. Pada umumnya, seseorang masih bisa dibilang normal sebelum melewati batas itu. Namun, ketika IMT Anda di bawah batas tersebut, Anda termasuk kategori berat badan kurang.

Ilustrasi diet dan bentuk tubuhhalfbottle Ilustrasi diet dan bentuk tubuh
Selain kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Terutama pada orang yang melakukan program diet yang tidak tepat. Apa saja gangguan kesehatan yang menyertai orang-orang yang kekurangan berat badan?

Malnutrisi, kekurangan vitamin, atau anemia

Tubuh manusia membutuhkan berbagai macam zat gizi, vitamin, dan mineral untuk menjalankan berbagai aktivitas dan metabolisme tubuh. Jika Anda melakukan program diet hingga tubuh Anda sangat kurus, Anda bisa kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ini menyebabkan tubuh Anda tidak menjalankan proses dengan baik dan malah bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Misalnya, ketika Anda tidak makan daging, Anda bisa kekurangan zat besi dan protein. Anda akan kehilangan kekuatan tubuh karena otot yang dipecah menjadi energi serta memiliki penurunan kemampuan metabolisme karena kekurangan zat besi.

Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Selain itu, Anda akan merasa tidak berenergi sepanjang hari serta selalu merasa lemas.

Osteoporosis

Jika Anda kekurangan asupan vitamin D dan kalsium, tubuh akan mengambil kebutuhannya dari tulang Anda. Seperti yang Anda ketahui, tulang mengandung kalsium. Jika cadangan kalsium pada tulang terus menerus diambil, maka tulang akan menjadi keropos dan Anda berisiko mengalami osteoporosis.

Daya tahan tubuh melemah

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau