Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu, Yuk Mulai Bacakan Dongeng Sejak Anak dalam Kandungan

Kompas.com, 18 Juli 2019, 16:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membacakan dongeng memberikan banyak manfaat terhadap tumbuh kembang anak. Dongeng ternyata bisa menstimulasi kecerdasan anak dari berbagai aspek.

Psikolog klinis Ratih Ibrahim menyebutkan, manfaat yang bisa didapat antara lain adalah perkembangan kognitif, imajinasi, kemampuan memecahkan masalah, serta kedekatan dengan orangtua.

"Dia juga bisa bepikir kritis dan semangat untuk mengulik. Setelah dongeng mungkin anak juga bereksperimen sendiri," kata Ratih dalam peluncuran 'Dongeng Aku Dan Kau' untuk Anak Unggul Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (18/7/2019).

Lalu, berapa usia minimal anak untuk mulai diperkenalkan dengan dongeng? Ratih mengatakan, membacakan dongeng untuk anak bisa dimulai sedini mungkin bahkan ketika anak masih dalam kandungan.

Apalagi, panca indera yang matang pertama kali adalah indera pendengaran.

"Jadi kalau sedang hamil, ajak anak ngobrol. Nanti waktu anak lahir bapak atau ibunya menegur "halo anakku" dia akan cari suaranya," kata Ratih.

Psikokog klinis Ratih Ibrahim, Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+ Lydia Sahertian, Peneliti dan Pakar sastra anak Indonesia Murti Bunanta, CEO Damn! I Love Indonesia Daniel Mananta, serta Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan KPPPA Hendra Jamal (paling kiri ke kanan) pada peluncuran Dongeng Aku Dan Kau untuk Anak Unggul Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (18/7/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Psikokog klinis Ratih Ibrahim, Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+ Lydia Sahertian, Peneliti dan Pakar sastra anak Indonesia Murti Bunanta, CEO Damn! I Love Indonesia Daniel Mananta, serta Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan KPPPA Hendra Jamal (paling kiri ke kanan) pada peluncuran Dongeng Aku Dan Kau untuk Anak Unggul Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (18/7/2019).

Jika bingung bagaimana memulainya, ibu bisa mulai dengan membacakan buku dongeng pada anak yang masih dalan kandungan. Pilihlah cerita yang baik dan hindari cerita yang mengandung nilai-nilai negatif.

"Kalau ceritanya yang depresi, nanti anak jadi depresi dan kita juga akan depresi. Pilih buku yang bagus," tuturnya.

Cerita yang disampaikan pada anak bisa apa saja, termasuk menyampaikan cerita yang ada di luar daya imajinasi kita.

Namun, orangtua harus menyesuaikan cerita dengan usia anak dan membangun suasana yang menyenangkan. Sehingga kelak ketika anak tumbuh dewasa, anak akan mengingatnya sebagai memori yang menyenangkan.

"Karena suasana yang menyenangkan akan membuat anak kangen dan menunggu orangtuanya untuk pulang karena akan dongengin lagi," kata dia.

Baca juga: Pererat Hubungan Ibu dan Anak Lewat Dongeng

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau