Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 12 November 2020, 17:08 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Mengadopsi anjing mungkin bisa menjadi jawaban untuk kamu yang membutuhkan teman yang setia. Selain itu, anjing juga bisa menjadi penjaga rumah yang baik. Apa pun alasan kamu mengadopsi, pastikan kamu mampu merawat dan menyayanginya.

Mengadopsi anjing dari tempat penampungan hewan (shelter) atau dari teman tidak bisa sembarangan. Hal yang utama adalah menyiapkan dana, termasuk untuk makanan, vaksin, hingga biaya ke dokter jika sakit, untuk memastikan sahabat berkaki empat ini dapat hidup dengan sehat.

Untuk kamu para pemula, perhatikan enam hal berikut sebelum mengadopsi anjing:

1. Lakukan persiapan

Sebelum mengadopsi anjing, pastikan ada tempat untuknya tidur, bermain dan buang air.

Beli alas tidur yang bisa membuat mereka merasa nyaman, kotak pasir untuk mereka buang air besar dan kecil, tempat makanan dan minuman, hingga kebutuhan lain yang bisa mempermudah "si doggy" beradaptasi.

Baca juga: Anjing Peliharaan Menggonggong Terus? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

2. Kenali tipe anjing

Kenali jenis anjing yang akan kamu adopsi untuk mengetahui bagaimana cara merawat mereka dengan baik. Kamu juga bisa bergabung di komunitas pemilik anjing tertentu untuk menambah wawasan, sekaligus menjadi wadah untuk bertanya.

Mengadopsi anjing dari shelter lebih disarankan karena itu berarti kita menyelamatkannya, sekaligus memberi ruang bagi anjing lain untuk tinggal. Kekurangannya adalah anjing dari shelter biasanya bukan anak anjing, sehingga butuh usaha sedikit untuk membangun ikatan dan melatihnya.

Baca juga: 8 Tanda Kucing dan Anjing Peliharaan Sedang Stres

3. Mengenal alergi dan jenis makanan yang baik

Agar anjing tetap sehat, beri makan mereka dengan teratur pada jam-jam yang disesuaikan. Kamu bisa membeli makanan anjing atau membuatnya sendiri di rumah.

Di sela-sela waktu makan, kamu juga bisa memberikan mereka camilan khusus anjing dan memastikan ia cukup minum.

Jangan beri makanan manis, terutama cokelat untuk anjing. Pasalnya, makanan manis justru akan menjadi racun untuk anjing. Perhatikan tanda-tanda anjing menderita alergi terhadap makanan tertentu.

Anjing-anjing terdampak banjir yang melanda Jabodetabek ditampung di House of Blessing Parung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Sebanyak 160 anjing yang berhasil dievakusi dari bencana banjir diberikan perawatan khusus oleh kelompok Animal Lover Bersatu.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Anjing-anjing terdampak banjir yang melanda Jabodetabek ditampung di House of Blessing Parung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Sebanyak 160 anjing yang berhasil dievakusi dari bencana banjir diberikan perawatan khusus oleh kelompok Animal Lover Bersatu.

4. Periksakan kesehatan anjing, lakukan perawatan dan beri vaksin

Agar mereka tetap sehat, bawa ke dokter hewan 6 bulan sekali. Beri mereka vaksin khusus anjing, konsultasikan dengan dokter, vaksin apa saja yang diperlukan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau