Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Duet Taylor Swift, Pangeran William Ngaku Seperti Kerasukan

Kompas.com, 9 Desember 2021, 18:59 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pangeran William pernah menghebohkan pemberitaan ketika berduet dengan penyanyi pop kelas dunia, Taylor Swift pada 2013 lalu.

Momen itu terjadi ketika keduanya menghadiri acara amal Centrepoint di Istana Kensington, Inggris.

Acara yang digelar sebagai penggalangan dana bagi tunawisma itu juga dihadiri oleh Jon Bonjovi, vokalis band rock legendaris asal New Jersey, AS.

Kala itu, rocker gaek tersebut tengah tampil di atas panggung menyanyikan lagu hitsnya, Livin' on a Prayer.

Para penonton jelas menikmati sajian tersebut namun tak menyangka akan mendapatkan bintang tamu dadakan dari kalangan bangsawan.

Pada pertengahan konser, anak sulung Putri Diana ini dituntun oleh Taylor Swift, bergabung ke atas panggung untuk ikut menyanyikan lagu era 1980an itu.

Baca juga: Pangeran William Pilih Lagu AC/DC untuk Semangati Diri Tiap Senin

Kejadian itu sempat menghebohkan publik dan menghiasai pemberitaan media. Banyak yang menganggap perilakunya calon pewaris takhta Inggris itu tidak pantas, apalagi dilakukan dalam acara resmi.

Nyaris sepuluh tahun setelahnya, suami Kate Middleton ini akhirnya buka suara soal momen langka tersebut. Ia mengaku tak sadar dan seperti orang kesurupan ketika diajak bernyanyi bersama oleh peraih Grammy tersebut.

"Ketika saya duduk untuk menonton Jon Bon Jovi melakukan penampilannya, saya berpikir, 'Itu dia. Pekerjaan saya selesai. Saya akan makan malam sebentar lagi, dan saya mungkin bisa mengobrol dengan beberapa orang," katanya, dikutip dari Marie Claire.

Saat itu, ia memang sedang duduk di sebelah Taylor Swift dan sedang menyaksikan lagu pertama yang dibawakan Jon Bonjovi.

Namun niat itu buyar ketika pelantun Bad Bloods itu menyentuh lengannya dan berkata, 'Ikutlah denganku… '.

"Dia meletakkan tangannya di lenganku, menatap mataku, dan berkata, 'Ayo, William. Ayo pergi dan bernyanyi. Saya bangun seperti anak anjing dan berkata, 'Ya, oke, itu sepertinya ide yang bagus. Saya akan mengikuti Anda," ujarnya dalam wawancara dokumenter Apple Fitness+’s Time to Walk.

Menurutnya, ia bagaikan kehilangan kendali dan berjalan ke atas panggung seperti orang kerasukan. Baru di pertengahan lagu, ia kemudian menyadari kondisi dan perilakunya yang mungkin dianggap tidak ideal.

Baca juga: 2 Anak Pangeran William Bertengkar Setiap Pagi, Apa Pemicunya?

"Saya sadar, dan saya berpikir dalam hati, 'Apakah saya berdiri di atas panggung menyanyikan 'Livin'? ' on a Prayer” ketika saya bahkan tidak tahu kata-katanya?'" tambahnya, sembari tergelak.

Namun kakak kandung Pangeran Harry ini tidak ingin merusak suasana dan tetap bertahan di atas panggung meskipun tidak mengetahui lirik lagu itu. Ia bakan berusaha mengingat beberapa kata dan bernyanyi sebaik mungkin untuk menjaga situasi.

"Di balik dasi hitamku, ada banyak keringat yang keluar. Saya merasa seperti angsa, di mana saya mencoba untuk menjaga diri saya tetap tenang di luar, tetapi di dalam, kaki-kaki kecil itu mengayuh dengan cepat," kenangnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau