Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 Maret 2022, 20:21 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Susu sapi merupakan salah satu dari sederet minuman yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Sayangnya, tak semua orang dapat mengonsumsi susu sapi karena sering mengalami gangguan perut, seperti kembung, mual, atau sering kentut.

Gangguan perut ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti intoleransi terhadap laktosa atau dampak dari meminum susu dengan protein A1.

Susu sapi yang umum dikonsumsi saat ini mengandung protein beta-kasein A1. Saat dicerna tubuh, protein beta-kasein A1 melepas fragmen atau peptida yang disebut beta-casomorphin7.

"Senyawa inilah yang bisa memberi dampak ketidaknyamanan pada sistem pencernaan, misalnya diare, sakit perut, sering buang angin, sembelit, mual dan muntah," ujar Dokter Gizi Klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK(K) dalam webinar peluncuran KIN Susu Steril dengan kandungan 100 persen protein A2, Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, gangguan tersebut tak akan terjadi apabila mengonsumsi susu sapi dengan protein A2 yang diambil dari sapi khusus yang diseleksi secara ketat. Susus dari sapi-sapi dengan protein A2 ini tak akan memiliki kandungan protein A1.

Webinar peluncuran KIN Susu Steril dengan kandungan 100 persen protein A2 pada Selasa (15/3/2022O Webinar peluncuran KIN Susu Steril dengan kandungan 100 persen protein A2 pada Selasa (15/3/2022O

Menurut dr Fia, susu sapi A2 ini juga memiliki dua kebaikan utama, yaitu mudah dicerna dan diserap tubuh, serta meningkatkan imunitas dan menurunkan proses peradangan.

“Konsumsi susu sapi A2 secara teratur akan membantu tubuh untuk lebih siap menghadapi situasi kesehatan yang menantang seperti sekarang,” ujar dr. Fia.

Susu dari sapi A2 saat ini sudah bisa ditemukan di Indonesia lewat produk susu dari KIN, yang baru saja merilis KIN Susu Steril.

“Kami percaya, bahwa tubuh perlu dan layak mendapatkan lebih dari sekadar nutrisi, tetapi kebaikan yang lebih optimal. Harapan kami, hadirnya KIN Susu Steril bisa membantu masyarakat Indonesia mendapatkan kebaikan instan berupa peningkatan imunitas tubuh dan membantu proses penyembuhan dengan lebih cepat,” ujar President Director PT ABC Kogen Dairy Warren Choo, sambil menjelaskan bahwa susu sapi A2 juga dapat dicerna lebih cepat.

Produk KIN Susu Steril tersedia dalam kemasan botol 200ml yang memiliki empat varian, yaitu Susu Sapi 100 persen Murni, Susu Sapi A2 + Air Kelapa, Susu Sapi A2 + Madu + Kurma, dan Susu Sapi A2 + Chocolate.

Selain merilis produk barunya, KIN juga meluncurkan sebuah inisiatif sosial bertajuk gerakan #KebaikanInstan.

Berkolaborasi dengan KitaBisa, KIN mengajak masyarakat untuk menyegerakan aksi kebaikan kepada sesama.

Caranya, setiap pembelian satu botol KIN Susu Steril, masyarakat telah otomatis mendonasikan Rp 200. Rencananya, gerakan yang dimulai pada Maret 2022 in akan menargetkan kumpulan dana donasi minimal Rp250 juta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau