Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Memaknai Hidup Lewat Konsep Kaizen

Kompas.com, 13 Juli 2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Berbagai aspek saling berkaitan dalam hidup. Ini berpengaruh pada kelancaran hidup yang dirasakan oleh manusia. Para pekerja pasti sering merasa mudah lelah, bosah, atau tidak bersemangat lagi dengan pekerjaannya seperti saat pertama bekerja.

Wajar jika pekerja mengalami hal tersebut, mengingat padatnya rutinitas yang harus dikerjakan di kantor dan kehidupan di luar kantor. Oleh sebab itu, tak jarang banyak karyawan yang produktivitas dan kualitas pekerjaannya menjadi menurun.

Kejenuhan melakukan aktivitas yang sama juga dialami oleh Aiman Witjaksono. Dalam siniar Beginu bertajuk “Man to Man: Pengalaman berkesadaran, Gym, dan Nostalgia” dirinya membagikan pandangan hidupnya yang berkaitan dengan rasa kejenuhan melakukan aktivitas yang sama.

“Hidup itu bagaimana kita melihat dan merasakan. Meski sering melakukan kegiatan yang sama, pasti ada hal baru yang didapat dan bisa kita maknai artinya untuk dijadikan sebuah pembelajaran,” ujar Aiman.

Rasa bosan yang tak jarang menimbulkan rasa malas, bisa diatasi dengan menerapkan konsep Kaizen. Berasal dari negeri sakura, Jepang, Kaizen memiliki arti “Kai” yaitu perubahan dan “Zen” yaitu kebijaksanaan. Konsep ini pertama kali ditemukan oleh Masaaki Imai.

Di Jepang, teknik Kaizen digunakan untuk penerapan dan peningkatan keterampilan manajemen dan juga mendorong pertumbuhan secara pribadi. Dikenal juga dengan prinsip “satu menit”, Kaizen digunakan untuk mengalahkan rasa malas dalam menyelesaikan pekerjaan.

Baca juga: Ajarkan Anak Mandiri dengan Cara ini

Sejarah Kaizen

Pada awalnya, Kaizen berfokus menghilangkan berbagai pemborosan dalam proses produksi, sehingga kualitas dan nilai produk menjadi lebih baik. Karena terbukti efisien, konsep ini banyak diterapkan di berbagai sektor di beberapa negara di belahan dunia.

Salah satu perusahaan yang mengadopsi Kaizen adalah perusahan otomotif Jepang, Toyota Production System (TPS) yang mampu bersaing dengan produsen ternama lainnya setelah menggunakan konsep Kaizen.

Menurut Robert Maurer, strategi Kaizen dalam pengembangan diri terletak pada enam poin, yakni

  1. Mengajukan pertanyaan kecil untuk mengatasi rasa takut dan memicu inspirasi.
  2. Menggunakan pemikat layaknya anak kecil.
  3. Melakukan tindakan kecil untuk memulai perubahan dengan potensi keberhasilan tinggi.
  4. Memecahkan masalah kecil sebelum masalah tersebut menjadi besar.
  5. Memberikan imbalan kecil, dan
  6. Mengapresiasi momen kecil.

Kaizen dalam Kehidupan Sehari-hari

Kaizen tak hanya berlaku di perusahaan saja, kita bisa mengadopsi nilai-nilainya ke kehidupan masing-masing. Kaizen berarti menerapkan pembelajaran agar kita bisa bekerja lebih baik.

Salah satu prinsip Kaizen adalah pengurangan pekerjaan tambahan yang tidak penting dan tidak memberi nilai tambah. Kunci untuk membuahkan lebih banyak produktivitas adalah dengan melakukan lebih sedikit, bukan lebih banyak.

Selanjutnya adalah menemukan langkah kecil yang bisa dilakukan agar lebih produktif dan efisien. Tak hanya itu, pekerjaan banyak hanya akan membuat orang fokus mengerjakan pekerjaan tersebut sehingga tidak bisa meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang berhasil dan apa yang tidak.

Baca juga: Pentingkah Menjalani Puasa Skincare?

Kaizen hanya dapat berpengaruh jika kita dapat memikirkan secara matang bagaimana baiknya melakukan suatu hal, terutama jika kita sedang merasa terpuruk.

Dalam lingkup perusahaan, Kaizen berhasil jika dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kerja sama tim, disiplin pribadi, peningkatan moral, kualitas lingkaran kerja, dan saran untuk perbaikan.

Anda bisa mendengarkan secara lengkap perbincangan seru Wisnu Nugroho bersama Aiman Witjaksono dalam siniar Beginu, yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_mantoman2.

Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan, mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, yang dipandu oleh Wisnu Nugroho; jurnalis, penulis, dan pemimpin redaksi Kompas.com.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau