Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - Berbagai aspek saling berkaitan dalam hidup. Ini berpengaruh pada kelancaran hidup yang dirasakan oleh manusia. Para pekerja pasti sering merasa mudah lelah, bosah, atau tidak bersemangat lagi dengan pekerjaannya seperti saat pertama bekerja.
Wajar jika pekerja mengalami hal tersebut, mengingat padatnya rutinitas yang harus dikerjakan di kantor dan kehidupan di luar kantor. Oleh sebab itu, tak jarang banyak karyawan yang produktivitas dan kualitas pekerjaannya menjadi menurun.
Kejenuhan melakukan aktivitas yang sama juga dialami oleh Aiman Witjaksono. Dalam siniar Beginu bertajuk “Man to Man: Pengalaman berkesadaran, Gym, dan Nostalgia” dirinya membagikan pandangan hidupnya yang berkaitan dengan rasa kejenuhan melakukan aktivitas yang sama.
“Hidup itu bagaimana kita melihat dan merasakan. Meski sering melakukan kegiatan yang sama, pasti ada hal baru yang didapat dan bisa kita maknai artinya untuk dijadikan sebuah pembelajaran,” ujar Aiman.
Rasa bosan yang tak jarang menimbulkan rasa malas, bisa diatasi dengan menerapkan konsep Kaizen. Berasal dari negeri sakura, Jepang, Kaizen memiliki arti “Kai” yaitu perubahan dan “Zen” yaitu kebijaksanaan. Konsep ini pertama kali ditemukan oleh Masaaki Imai.
Di Jepang, teknik Kaizen digunakan untuk penerapan dan peningkatan keterampilan manajemen dan juga mendorong pertumbuhan secara pribadi. Dikenal juga dengan prinsip “satu menit”, Kaizen digunakan untuk mengalahkan rasa malas dalam menyelesaikan pekerjaan.
Baca juga: Ajarkan Anak Mandiri dengan Cara ini
Pada awalnya, Kaizen berfokus menghilangkan berbagai pemborosan dalam proses produksi, sehingga kualitas dan nilai produk menjadi lebih baik. Karena terbukti efisien, konsep ini banyak diterapkan di berbagai sektor di beberapa negara di belahan dunia.
Salah satu perusahaan yang mengadopsi Kaizen adalah perusahan otomotif Jepang, Toyota Production System (TPS) yang mampu bersaing dengan produsen ternama lainnya setelah menggunakan konsep Kaizen.
Menurut Robert Maurer, strategi Kaizen dalam pengembangan diri terletak pada enam poin, yakni
Kaizen tak hanya berlaku di perusahaan saja, kita bisa mengadopsi nilai-nilainya ke kehidupan masing-masing. Kaizen berarti menerapkan pembelajaran agar kita bisa bekerja lebih baik.
Salah satu prinsip Kaizen adalah pengurangan pekerjaan tambahan yang tidak penting dan tidak memberi nilai tambah. Kunci untuk membuahkan lebih banyak produktivitas adalah dengan melakukan lebih sedikit, bukan lebih banyak.
Selanjutnya adalah menemukan langkah kecil yang bisa dilakukan agar lebih produktif dan efisien. Tak hanya itu, pekerjaan banyak hanya akan membuat orang fokus mengerjakan pekerjaan tersebut sehingga tidak bisa meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Baca juga: Pentingkah Menjalani Puasa Skincare?
Kaizen hanya dapat berpengaruh jika kita dapat memikirkan secara matang bagaimana baiknya melakukan suatu hal, terutama jika kita sedang merasa terpuruk.
Dalam lingkup perusahaan, Kaizen berhasil jika dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kerja sama tim, disiplin pribadi, peningkatan moral, kualitas lingkaran kerja, dan saran untuk perbaikan.
Anda bisa mendengarkan secara lengkap perbincangan seru Wisnu Nugroho bersama Aiman Witjaksono dalam siniar Beginu, yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_mantoman2.
Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan, mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, yang dipandu oleh Wisnu Nugroho; jurnalis, penulis, dan pemimpin redaksi Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.