Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bingung Pilih Warna Cat Rambut Ideal? Simak Tips Berikut dari MOIR Salon agar Tetap Percaya Diri

Kompas.com, 14 Juni 2023, 15:43 WIB
Y A Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mewarnai rambut kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dari berbagai kalangan, baik wanita, pria, maupun anak muda.

Selain dinilai sebagai salah satu cara untuk tampil menawan, mewarnai rambut dapat merepresentasikan kepribadian sekaligus aktualisasi diri.

Tak hanya warna coklat yang relatif aman, pilihan warna yang cenderung ekstrem kini juga makin banyak digemari sejumlah kalangan.

Adapun sejumlah warna yang tengah diminati berbagai kalangan saat ini, di antaranya golden blondes, natural silver, mushroom brown, mahogany red, serta fantasy blue. Selain itu, ada pula vivid orlays, rouge, chunky highlight, golden black, dan pale pink hair.

Baca juga: Benarkah Warna Rambut Manusia Ditentukan oleh Genetik?

Meski aktivitas mewarnai rambut sudah menjadi tren, tak sedikit pula orang yang masih ragu dalam menentukan warna rambut lantaran takut hasil akhirnya kurang bagus.

Lantas, bagaimana cara pilih warna cat rambut agar tak salah pilih dan tetap percaya diri?

Bagi seseorang dengan bentuk wajah panjang atau lonjong, tak ada salahnya kamu coba highlights atau ombre dengan transisi warna yang halus. Selain itu, hindari chunky highlights atau tone warna yang terlalu kontras.Dok. Moir Salon Bagi seseorang dengan bentuk wajah panjang atau lonjong, tak ada salahnya kamu coba highlights atau ombre dengan transisi warna yang halus. Selain itu, hindari chunky highlights atau tone warna yang terlalu kontras.

Sesuaikan dengan warna kulit

Untuk diketahui, undertone atau warna dasar kulit merupakan salah satu acuan dalam memilih warna rambut yang ideal. Adapun seseorang berkulit gelap memiliki undertone dingin. Sementara, pemilik kulit putih biasanya memiliki undertone hangat.

Untuk kamu yang punya undertone dingin, warna yang cocok untuk rambut, seperti abu-abu gelap, navy atau biru dongker, hijau, cokelat, merah maroon, serta pastel.

Baca juga: Tren Warna Rambut 2023, Nuansa Karamel Beri Kesan Elegan dan Stylish

Sementara, untuk kamu dengan undertone hangat, warna rambut yang dapat dipilih hendaknya bernuansa hangat pula, seperti bronze, golden, pastel mint, dan copper blonde.

Kuncinya, warna rambut harus kontras dengan warna kulit. Sebagai contoh, jika kulit memiliki rona kuning, carilah warna rambut yang dingin seperti hitam atau coklat tua.

Jika kulit memiliki rona merah muda, maka carilah warna rambut hangat, seperti coklat muda atau pirang. Tak perlu ekstrem, pilihlah warna dengan dua tingkat lebih terang atau lebih gelap dari rambut asli Anda

Sesuaikan dengan bentuk wajah

Selain warna kulit, cara lain yang dapat diterapkan dalam memilih warna rambut yang tepat yakni menyesuaikan dengan bentuk wajah lewat cara hair contouring.

Baca juga: 7 Inspirasi Warna Rambut Abu-abu yang Malah Bikin Terlihat Lebih Muda

Sebagai contoh, kamu memiliki wajah lonjong atau panjang sebaiknya menghindari tone warna rambut terang di bagian. Pasalnya, warna ini dapat memberikan ilusi wajah terlihat semakin panjang.

Demikian pula dengan wajah bulat. Bila kamu memiliki rambut pendek atau sedang, bagian rambut tersebut terkesan menempel di pipi sehingga wajah tampak lebih bundar.

Agar wajah terlihat lebih panjang, kamu dapat mewarnai sebagian rambut tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan teknik pewarnaan dip-dyed tanpa transisi warna yang ditata dengan belah samping.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau