Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 Juni 2023, 20:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik mengenai perselingkuhan kembali ramai menjadi perbincangan setelah beberapa public figure ikut terseret dalam masalah yang sama di pertengahan tahun ini.

Ada yang masih menjadi rumor tanpa kejelasan, ada pula yang memang terbukti hingga mempengaruhi rumah tangganya.

Cabaca — platform penerbitan digital asal Yogyakarta — bersama Jakpat pun melakukan survei terbaru bertajuk "Loving and (Then) Cheating" yang mengulik lebih jauh mengenai topik perselingkuhan.

Baca juga: Ini Penyebab Seseorang Selingkuh, Menurut Penjelasan Psikolog

Hasil survei

Dalam survei tersebut diketahui jika sebesar 83,98 persen responden ternyata tidak akan memaafkan pasangannya jika berselingkuh, meskipun memiliki visual yang tampan atau cantik.

Sementara itu, sebesar 16,02 persen memilih memaafkan pasangannya yang memiliki visual yang tampan atau cantik.

Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan, seperti memberikan kesempatan kepada pasangan untuk berubah, masih adanya rasa sayang, memaafkan jika pasangan berjanji untuk tidak berselingkuh lagi, dan tergantung seberapa jauh perselingkuhan.

Baca juga: Pantaskah Orang Selingkuh Mendapat Maaf?

Sebaliknya, para responden yang memilih tidak memaafkan pasangannya berpendapat jika mereka akan merasa sulit untuk percaya lagi karena selingkuh tidak dibenarkan dalam sebuah hubungan.

Selain itu, mereka juga berpendapat jika visual yang tampan atau cantik tidak ada hubungannya dan tidak berpengaruh karena pengkhianatan yang sudah dilakukan pasangan membuat kepercayaan dalam hubungan menghilang.

Lebih lanjut, dengan kasus yang melibatkan public figure, isu perselingkuhan menjadi sering dibahas dan menjadi sorotan.

Dari situ, menanggapi kasus perselingkuhan yang terjadi saat ini sebanyak 65,80 persen responden memilih lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan.

Lalu, sebesar 12,55 persen responden berpendapat jika hal tersebut tidak berpengaruh sama sekali, kemudian diikuti 11,26 persen yang tetap menjalin hubungan, dan 10,39 persen responden memilih tetap single.

Mengenai bagaimana cara untuk mencegah pasangan atau diri sendiri selingkuh, para responden memberikan pendapat jika selingkuh dapat dicegah dengan beberapa hal.

Misalnya, menjaga komunikasi yang lebih baik, saling percaya satu sama lain, memperlakukan pasangan sebaik mungkin, saling berkomitmen dan menghargai, tidak memberi banyak peluang untuk orang ketiga, hingga mencari tahu ketertarikan pasangan terhadap kita dan meningkatkan kualitas diri sesuai yang diinginkan pasangan.

Baca juga: 12 Alasan Perempuan Selingkuh, Seks Tak Selalu Jadi Tujuan Utama

Meningkatnya topik tentang perselingkuhan

Tahun lalu, film Layangan Putus yang diangkat dari novel dengan judul yang sama mengangkat isu perselingkuhan dan berhasil menarik perhatian publik.

Nyatanya banyak karya-karya lainnya yang juga mengangkat topik perselingkuhan yang dikemas dengan baik dan dinikmati oleh para pembaca.

Halaman:


Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau