Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Mengempeng atau mengedot bisa membuat gigi berantakan, jika anak masih melakukannya sampai usia tertentu.
Namun, bukan berarti empeng tidak boleh diberikan. Sebab, mereka dapat membantu menenangkan anak yang rewel.
Empeng juga menjadi salah satu medium dalam pemberian susu, terutama bagi ibu yang tidak sempat menyusui secara langsung (direct breastfeeding atau DBF).
Lantas, sampai usia berapa anak boleh mengempeng? Berikut ulasannya.
Baca juga:
Sebetulnya, tidak ada patokan pasti terkait anak boleh mengempeng sampai usia berapa.
Menurut drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, semuanya tergantung pada kegigihan orangtua yang secara perlahan mengimbau anak untuk berhenti mengempeng.
Namun, ia menyarankan agar anak berhenti mengempeng saat berusia empat tahun agar gigi tetap rapi.
"Ketika usia empat tahun, setop. Ini (susunan gigi) bisa 'agak' berubah, kembali normal, walau enggak 100 persen," ungkap Joshua dalam diskusi daring pada Kamis (24/10/2024).
Namun, lebih baik anak berhenti mengempeng saat usia 1,5 tahun atau dua tahun agar susunan gigi bisa sempurna.
"Melepas empeng di usia empat tahun, dengan melepas empeng di usia 1,5-2 tahun, itu luar biasa bedanya," kata Joshua.
Ia menambahkan, jika anak tidak meminta, sebaiknya orangtua tidak memperkenalkan empeng sejak awal.
Baca juga:
Meskipun, empeng bisa membuat anak tenang ketika rewel karena berkaitan dengan gerakan mengenyot yang mereka pelajari saat masih di dalam rahim.
"Sebenarnya, menurut saya lebih baik kalau anak tidak minta, jangan dikenalkan (empeng). Kalau masih bisa di-handling atau diberi distraksi, jangan dikenalkan," tuturnya.
Ketika bayi sudah lahir, gerakan mengempeng masih ada dan ditandai dengan kebiasaan anak mulai mengenyot jempol tangan.
Joshua mengatakan, ketika anak mulai menunjukkan kebiasaan itu, empeng boleh diberikan.