Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Desember 2024, 10:30 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alergi susu sapi pada anak menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua.

Pasalnya, orangtua bukan saja harus mengindari asupan susu sapi pada anak, tapi juga harus memastikan anak menghindari asupan makanan dan minuman yang berbahan susu sapi, agar tidak memicu alergi.

Namun, tahukah Anda kalau alergi susu sapi pada anak bisa berkurang seiring bertambahnya usia?

Baca juga: Waspadai, Munculnya Eksim Bisa Jadi Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak

Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes membenarkan hal tersebut.

Ia menjelaskan, anak dengan alergi susu sapi bisa mengalami remisi alergi atau berkurangnya gejala sampai benar-benar hilang alerginya.

“Dengan bertambahnya umur, seorang anak yang alergi susu sapi dapat remisi hingga tidak anti lagi terhadap susu sapi,” kata Budi dalam Media Briefing Kalbe Nutritionals Dukung Anak Alergi Susu Sapi Menjadi Generasi Anak Juara di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).

Budi menambahkan, berdasarkan penelitian yang ia temukan, di tahun pertama kehidupan anak, remisi alergi terjadi pada lebih dari 45% anak.

“Ada penelitian yang menemukan kalau pada tahun pertama itu 45 sampai 55 persen anak tidak alergi lagi terhadap protein sapi,” ujarnya

Angka tersebut terus meningkat, yang berarti seiring bertambahnya usia, semakin banyak anak yang mengalami kesembuhan alergi susu sapi.

Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes dalam Media Briefing Kalbe Nutritionals Dukung Anak Alergi Susu Sapi Menjadi Generasi Anak Juara di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes dalam Media Briefing Kalbe Nutritionals Dukung Anak Alergi Susu Sapi Menjadi Generasi Anak Juara di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).

“Kemudian tahun kedua 60 sampai dengan 75 persen dan di tahun ketiga bisa mencapai 90 persen sudah tidak ada lagi alergi,” ungkap Budi.

Namun, hal tersebut tidak bisa disamaratakan. Orangtua juga harus menangani alergi sang buah hati dengan tepat.

Dengan pencegahan dan penanganan yang tepat, imunitas si kecil menjadi lebih baik, sehingga anak tidak lagi alergi terhadap susu sapi.

“Perlu diingat bahwa remisi alergi susu sapi ini di setiap anak berbeda, tegantung kondisi kesehatannya,” pungkas dia.

Baca juga: Anak Alergi Susu Sapi, Adakah Alternatif Penggantinya?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau