Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 3 Januari 2025, 13:03 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Setelah kemunculan Generasi Aplha, kini muncul kelompok generasi baru yang menjadi generasi termuda, yaitu Generasi Beta.

Keduanya sama-sama lahir di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat. 

Adapun beberapa perbedaan yang terlihat dari dua generasi muda ini. Berikut penjelasan lengkapnya, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (3/1/2025).

Baca juga: Memulai Tahun 2025, Selamat Datang Generasi Beta

1. Tahun kelahiran

Gen Alpha merupakan generasi yang lahir pada tahun 2010 sampai dengan 2024. Generasi ini dikenal dengan kecerdasan digital sejak kecil, karena tumbuh di tengah berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI).

Sedangkan Gen Beta lahir mulai tahun 2025 sampai dengan 2039 yang akan datang. Kemampuan teknologinya pun akan jauh lebih maju dibandingkan Gen Alpha. 

Terlebih orangtua Gen Beta berasal dari Gen Milenial akhir dan Gen Z awal yang sudah terbiasa dengan teknologi digital.

2. Kecanggihan teknologi

Tak dipungkiri, kedua generasi ini sangat melek teknologi. Gen Alpha jadi generasi pertama yang tumbuh di masyarakat yang memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari.

Gen Beta juga lahir di tengah kemajuan teknologi yang membuatnya semakin dekat dengan perubahan. 

Tak terbatas dengan AI saja, generasi ini juga akan lebih akrab dengan augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan teknologi canggih lainnya yang sedang tahap perkembangan.

3. Besarnya populasi 

Soal besar cakupan populasi, kedua generasi ini memiliki perbedaan yang signifikan. 

Menurut seorang peneliti sosial dan demografer Australia  Mark McCrindle dari laman resminya, Gen Beta diperkirakan akan mencapai 16% dari populasi global pada tahun 2035 mendatang.

Sementara itu, Gen Alpha menjadi generasi dengan jumlah populasi terbesar dalam sejarah, yaitu mencapai 2 miliar orang di seluruh dunia. 

Baca juga: Belajar dari Gen Z dan Alpha, Ini yang Perlu Diketahui Calon Orangtua dari Gen Beta

4. Pola hidup

Gen Alpha menjadi saksi kebangkitan teknologi digital dan kecerdasan buatan di dalam tumbuh kembangnya.

Sejak awal kemunculan teknologi tersebut, Gen Alpha sudah beradaptasi dengan perkembangan tersebut.

Menyadur dari Good Morning America, Gen Alpha pun masih menggabungkan teknologi digital dan konvensional dalam kehidupannya.

Sedangkan Gen Beta akan lebih dekat dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan.

Generasi ini akan tumbuh terintegrasi dan memanfaatkan teknologi secara penuh dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Ketahui 5 Karakteristik Generasi Beta, Anak yang Lahir Mulai Tahun 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau