Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nicholas Saputra Ciptakan Desain Perhiasan dengan Sentuhan Elemen Api

Kompas.com, 6 Februari 2025, 10:31 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya menjadi aktor yang berbakat, Nicholas Saputra juga kembali menjadi Creative Director untuk mendesain koleksi perhiasan yang berkolaborasi bersama Mondial.

Setelah sukses dengan koleksi pertamanya yang mengangkat tema geometris, kini di koleksi keduanya, ia menuangkan elemen api ke dalam perhiasan.

Koleksi ini bertajuk Mondial Precious Fire Collection. Brand Manager MONDIAL Aninda Savitri menjelaskan, elemen api dipilih karena menjadi kebutuhan dasar dalam hidup dan memiliki filosofi yang mendalam.

Baca juga: Mengintip Pameran Perhiasan Ikonik di Ulang Tahun Ke-45 Mondial

“Menurut Nicholas, api harus dibakar terus, agar bisa menjadi satu energi yang bisa bermanfaat bagi sekitar. Dari situ jadi sebuah ide yang memang harus dikulik,” kata Aninda dalam Peluncuran Mondial Precious Fire Collection x Nicholas Saputra, di The Warehouse, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Selain itu, elemen api juga sangat dekat di dalam kehidupan manusia. Tak hanya api secara harfiah, api datang dari dalam bumi seperti magma dan lava.

Bahkan, api juga ada dari atas permukaan bumi seperti meteor, komet, dan lainnya.

Ia menyebutkan, api kerapkali diidentikan sebagai sesuatu yang negatif, padahal di baliknya ada makna yang sangat memotivasi.

“Orang terkadang kalau dengan api anggapannya sudah negatif. Tapi sebetulnya api banyak juga yang positif, bisa boldness, semangat, gairah, passion,” ujarnya.

Koleksi ini juga dihiasi dengan batu permata sapphire dan ruby yang bernuansa biru dan merah, yang menjadi batu permata kesukaan Nicholas Saputra.

“Nicholas sangat spesifik dengan apa yang dia mau dan dia juga punya ketertarikan sendiri dengan precious stone seperti Sapphire dan Ruby. Maka, dikoleksi kedua kami pakai dua jenis batu tersebut,” jelas Adinda.

Adinda mengungkap, koleksi ini melahirkan 24 buah perhiasan, mulai dari cincin, anting, kalung, bros, dan gelang.

Adapun beberapa perhiasan yang menambahkan eksplorasi warna batu permata lainnya, seperti orange dan yellow fire sebagai pelengkap.

Baca juga: Silver atau Gold, Mana Warna Perhiasan yang Cocok untuk Undertone Netral?

Sebagai informasi, koleksi Mondial Precious Fire Collection bisa dilihat langsung oleh publik melalui exhibition dengan instalasi seni dari Iwan Yusuf di The Warehouse Plaza Indonesia sampai 28 Februari 2025 mendatang. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau