Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 November 2025, 09:31 WIB
Devi Pattricia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rambut berwarna memang bisa memberikan tampilan yang lebih segar dan ekspresif. Namun, menjaga warnanya agar tetap awet ternyata tidak sesederhana itu.

Salah memilih shampo, justru bisa membuat warna rambut cepat pudar dan rambut terasa kering.

Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael mengingatkan, pemilik rambut berwarna perlu lebih selektif dalam memilih produk perawatan harian agar warna rambut tetap tahan lama dan kondisi rambut tetap sehat.

“Rambut yang berwarna itu jangan sampai pakai shampo yang salah, karena sangat berpotensi luntur lebih cepat,” tutur Rey dalam acara Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Cara Merawat Rambut Rusak akibat Catok dan Bleaching ala Rey Nathanael

Salah kandungan dalam shampo bisa bikin warna rambut luntur

Menurut Rey, salah satu kesalahan paling umum adalah menggunakan shampo dengan kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

Kandungan ini dikenal sebagai surfaktan atau bahan pembersih utama dalam banyak produk shampo komersial.

Namun, bagi rambut yang sudah melalui proses pewarnaan, bahan ini bisa terlalu keras dan mengikis warna rambut jauh lebih cepat.

“Jika orang dengan rambut yang berwarna pakai shampo dengan kandungan SLS, biasanya cepat luntur warnanya,” ujar Rey.

Baca juga: 3 Tanda Cat Rambut Tidak Cocok

SLS memiliki sifat membersihkan yang kuat karena pH-nya yang cenderung tinggi. Hal ini membuat warna rambut yang seharusnya bertahan selama beberapa minggu menjadi lebih cepat pudar hanya dalam hitungan hari atau minggu.

Ilustrasi keramas. Keramas saat demam tidak memperparah sakit, tapi bisa bikin tubuh makin tidak nyaman jika rambut dibiarkan basah terlalu lama.Freepik/jcomp Ilustrasi keramas. Keramas saat demam tidak memperparah sakit, tapi bisa bikin tubuh makin tidak nyaman jika rambut dibiarkan basah terlalu lama.

Mengapa shampo dengan SLS tak ramah untuk rambut berwarna?

Rey menjelaskan, SLS merupakan jenis surfaktan atau detergen yang bekerja sangat efektif dalam mengangkat minyak dan kotoran di kulit kepala.

Namun, daya pembersih yang terlalu tinggi juga memiliki efek samping, yaitu rambut kehilangan kelembapan alaminya dan warna hasil pewarnaan menjadi lebih cepat memudar.

Baca juga: Jangan Pakai Shampo Anti Ketombe pada Rambut Berwarna, Simak Alasannya

“Sebab, SLS adalah surfaktan yang terlalu keras atau pH shamponya itu cenderung tinggi,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kadar bahan kimia dalam SLS bisa mencapai level 27 dari maksimal 30 dalam skala pengukuran surfaktan. Angka ini menunjukkan daya bersih yang kuat, namun juga menandakan tingkat keasaman yang tidak ideal untuk rambut berwarna.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau