Alasan Pasangan Wajib Catat Pengeluaran Keuangan

KOMPAS.com -- Salah satu topik yang sulit untuk dibicarakan oleh pasangan adalah keuangan. Bahkan, menurut sebuah survei pada tahun 2015, finansial dianggap sebagai topik yang lebih tabu untuk dibicarakan dibanding soal rumah dan anak.

(Baca juga: Banyak Pasangan Suami Istri Tidak Terbuka soal Uang dan Utang)

Padahal, menurut perencana keuangan, Budi Raharjo, CFP, penghasilan Anda setelah menikah tidak lagi untuk diri sendiri. Jadi harus ada keterbukaan di antara pasangan mengenainya.

“Setelah menikah, penghasilan yang tadinya buat sendiri, sekarang harus berbagi dengan pasangannya, terutama pria sebagai kepala keluarga,” ujar Budi saat diwawancarai beberapa waktu usai peluncuran Buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan di Jakarta.

Dia pun menyarankan agar setiap pasangan melakukan pencatatan pengeluaran sehari0hari untuk menyiasati pengeluaran setelah berumah tangga.

“Jadi setiap rumah tangga ada yang bertugas mencatat dan merangkum agar suami istri tahu pola pengeluaran,” jelasnya.

Hal ini sangat disarankannya demi mencegah dari pembelanjaan yang tidak perlu. Sebab, pasangan yang mencatat pengeluarannya akan lebih sadar, berhati-hati, dan cermat dalam membelanjakan uangnya.

Selain itu, mencatat pengeluaran dengan baik juga membantu pasangan untuk mengukur rata-rata biaya belanja setiap harinya.

Terakhir, Budi mengingatkan, alangkah baiknya para pasangan yang sudah menikah membuat sebuah kesepakatan, seperti halnya membicarakan pengeluaran yang besarnya di atas Rp 1 juta, termasuk tagihan kartu kredit.