Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 6 Juli 2017, 12:08 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak merek alat tes kehamilan yang tersedia di pasaran. Memilihnya bisa membingungkan. Selain itu, walau penggunaannya sederhana tetapi tak banyak orang tahu bagaimana mengetahui apakah hasilnya akurat atau tidak.

Ketahui beberapa hal seputar alat pendeteksi kehamilan yang dipakai sendiri di rumah ini.

- Semua alat mengukur hal yang sama
Meski ada lusinan merek tes kehamilan di rumah, tetapi yang Anda beli di swalayan, di toko obat, atau di rumah sakit, semua tes kehamilan dengan urine mengukur hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (HCG).

Hormon ini sebenarnya tetap ada dalam sistem tubuh walau kita tidak hamil. Tetapi, begitu janin terimplan dan mulai bertumbuh, kadar hormon ini di urine dan dalam darah meningkat. Jadi, hasil tes urine bisa menunjukkan positif jika kadar hormon HCG lebih dari 25 IU.

- Waktu terbaik di pagi hari
Tahukah Anda mengapa instruksi tes kehamilan menyarankan pengujian pada pagi hari atau saat berkemih setelah bangun tidur? Ini karena beberapa jam setelah tidur, HCG akan menumpuk di urine dan tersimpan di kandung kemih.

Urine seseorang akan memiliki konsentrasi HCG yang tinggi dan hasilnya positif ketika sedang hamil. Hasil tes kehamilan yang beredar saat ini juga lebih sensitif dibanding satu dekade lalu. Jadi, sebenarnya mengetes hamil atau tidaknya tidak perlu dilakukan pada pagi hari.

- Harga yang mahal berarti lebih akurat
Selain yang dijual di toko obat atau swalayan, saat ini juga ada tes kehamilan yang dilakukan secara digital. Namun, secara umum tidak terlalu banyak berbeda karena semua tes kehamilan di rumah mengukur kadar HCG.

- Pemeriksaan dokter berbeda
Semua tes kehamilan dengan urine bersifat kualitatif, yang berarti hanya menunjukkan kadar HCG dalam urine. Namun, ada juga tes kuantitaif yang dilakukan dengan mengukur kadar HCG dalam darah.

Jika seorang wanita memiliki risiko besar keguguran atau komplikasi kehamilan, biasanya dokter menyarankan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah ada peningkatan HCG. Jika kadar HCG-nya mencapai 1800 biasanya dokter bisa melihat janin di rahim, sedangkan nilai HCG yang mencapai 2500 biasanya sudah mulai terdengar denyut jantung.

- Kondisi kesehatan pengaruhi hasil tes
Beberapa jenis obat, terutama yang dipakai dalam terapi kesuburan juga mengandung HCG dan kemungkinan meningkatkan level hormon ini dalam urine. Dengan kata lain, jika dilakukan tes kehamilan bisa menunjukkan tanda positif walau sebenarnya tidak hamil. Gangguan pada kelenjar pituitari atau tumor di ovarium juga bisa meningkatkan level HCG.

- Percayai hasil tes
Sebagian besar orang mengulang tes saat mendapati hasil positif karena semula tak percaya apakah memang ada kehamilan. Bahkan ada orang yang sampai membeli tiga alat tes dan semuanya positif, lalu mengulangi tes lagi di ruang dokter. Sebenarnya itu tidak perlu.

Jika Anda sudah melakukan dua kali tes dan hasilnya positif, selamat karena Anda sedang menunggu lahirnya si buah hati 9 bulan lagi.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau