Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Program Turun Berat Badan 4 Kg Seminggu "Sambil Tidur", Berminat?

Kalau bisa, tak usah diet ketat dan tak perlu olahraga. Tapi, mana mungkin? Mungkin saja.

Dr Caroline Apovian, yang adalah pencipta program The Overnight Diet pernah menjelaskan, seseorang bisa menurunkan sekitar sekitar empat kilogram dalam seminggu ketika sedang tidur.

Asyiknya lagi, kita masih bisa menikmati makanan kesukaan sepanjang program ini berjalan.

Meskipun namanya Overnight Diet, program ini tidak diciptakan dalam semalam. Dibutuhkan waktu 25 tahun untuk mempersiapkan dan menguji coba program perencanaan makan ini.

Diet dibagi dalam dua bagian

Untuk satu hari dalam setiap minggu kita tidak makan dulu, dan sebagai gantinya mengonsumsi tiga smoothies yang diperkaya nutrisi.

Minuman ini membantu mempercepat penurunan berat badan, dan dirancang untuk mengurangi produksi hormon insulin (yang menyebabkan lemak tersimpan di area perut) secara dramatis ketika tidur malam.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan di pankreas, kelenjar yang terletak di belakang perut kita. Hormon ini membantu tubuh menggunakan glukosa (gula) untuk energi.

Dengan kata lain, smoothies tersebut disiapkan untuk membakar lemak di area perut dan pinggul.

Selain itu, ketika produksi insulin berkurang, kelebihan air dalam tubuh juga terbuang.

Kemudian, untuk enam hari lainnya kita mengikuti program makanan sehat.

Progam ini berpusat pada penyediaan protein tanpa lemak (daging sapi, ikan, telur) untuk memberi makan otot-otot, dan memberi energi pada tubuh.

Dengan demikian kita tetap berada dalam moda pembakaran lemak.

Selama hari-hari tersebut kita diperbolehkan makan buah-buahan dan sayuran yang kadar karbohidrat dan kalorinya rendah sebanyak yang kita suka.

Makanan tersebut seperti brokoli, kubis, wortel, bayam, mentimun, buncis, dan lain-lainnya.

Kita juga bisa menikmati dua porsi yogurt rendah lemak, susu tanpa lemak atau keju, dan tiga porsi kecil makanan jenis serealia.

Lalu, 100 gr sayuran berkarbohidrat seperti kentang, dan empat sendok makan alpukat, minyak zaitun, mayones rendah lemak, kacang-kacangan, atau biji-bijian.

Kita juga boleh minum kopi, atau teh dalam program ini.

Setelah satu minggu, siklus tujuh hari ini dimulai lagi dengan satu hari hanya mengonsumsi smoothies.

Tujuannya untuk memeroleh kembali proses pembakaran lemak dan memicu penurunan berat badan dalam semalam.

Faktanya, kita akan kehilangan otot seiring bertambahnya usia -sekitar 1 persen setiap tahun sejak usia 30-. Lalu, berdiet akan memperparah kondisi tersebut.

Ketika tubuh mendeteksi pengurangan asupan makanan dalam jumlah besar, tubuh akan segera bergantung pada otot untuk mendapatkan pasokan energi.

Tubuh  mungkin menjadi lebih kurus, tapi juga lebih lemah dan menggelambir.

Kemudian ketika kita menghentikan diet, berat badan akan kembali naik - ini terjadi pada 95 persen pelaku diet- yang mendapatkan bobot dalam bentuk lemak, bukan otot.

Jumlah otot kering pada tubuh juga merupakan salah satu kunci yang memengaruhi tingkat metabolisme - yakni seberapa cepat kita membakar kalori.

Makin banyak otot kering yang kita miliki, semakin baik tubuh dalam membakar energi. Sebaliknya, semakin sedikit otot kering, semakin lambat metabolisme tubuh. 

"Penggantian nutrisi yang kurang baik dari banyak diet bisa memicu tubuh untuk menggerus otot untuk energi," kata Dr Apovian kala itu.

"Kita kehilangan berat badan, tapi otot-otot melemah dan tingkat metabolisme melambat."

Proses ini disebut "sindrom penyusutan otot" dan itulah alasan utama mengapa banyak diet yang gagal.

Nah, Overnight Diet ini diyakini bekerja dengan metode yang berbeda karena sudah didesain untuk mempertahankan otot-otot sambil memberantas bagian yang menggelambir.

Dengan cara tersebut, pasien biasanya turun empat kilogram dalam minggu pertama -dan setiap minggu setelahnya- tanpa harus merasa kelaparan atau ngidam makanan tertentu.

Bagaimana? Berminat mencobanya?

https://lifestyle.kompas.com/read/2013/03/27/10274285/program-turun-berat-badan-4-kg-seminggu-sambil-tidur-berminat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com