Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Naksir Rekan Kerja, Lanjutkan atau Lupakan?

Tak semua orang akan melanjutkan ketertarikan itu dalam sebuah penjajakan untuk menjadi kekasih. Tapi, tak dipungkiri hampir setiap orang pasti pernah naksir atau setidaknya menggumi rekan kerjanya.

Mengubah hubungan profesionalitas menjadi romantis memang tidak mudah. Michele Kerulis, terapis dan pakar hubungan, mengatakan bahwa sebelum menjalin hubungan spesial dengan rekan kerja, jawab dulu 5 hal ini:

1. Hanya naksir biasa atau ada hubungan emosional?
Jika Anda sering bersamanya saat meeting, saling bekerja sama membuat presentasi, atau sering curhat masalah kantor, tak heran jika akhirnya berkembang rasa suka dengan rekan kerja.

"Sesama rekan kerja akan lebih mudah merasa saling terikat ketika mereka meihat rekan kerjanya berhasil mengerjakan sebuah tugas, terutama yang butuh skill tinggi," kata Kurelis.

Tetapi, cermati baik-baik. Jika Anda punya ketertarikan fisik, mungkin orang itu akan sering dipikirkan saat sedang bersama. Namun, menurut Kurelis jika saat terpisah pun Anda masih memikirkannya, kemungkinan sudah mulai ada hubungan emosional.

2. Apakah saya sungguh mengenalnya?
Meski si dia selalu berada dalam jangkauan mata, bukan berarti Anda sudah mengenalnya dengan benar. Namun, menurut Kurelis, karena kita bekerja sama dengannya maka Anda tahu benar bagaimana ia bersikap saat menghadapi tekanan, deadlines, dan juga tanggung jawab.

3. Bagaimana aturan kantor?
Anda perlu tahu benar bagaimana kondisi kantor dan aturan perusahaan tentang hubungan pribadi yang dilakukan dengan rekan sekerja. Banyak perusahaan yang melarang hubungan romantis di kantor, terutama antara atasan dan bawahan. Suami istri juga biasanya tidak boleh berada di perusahaan yang sama.

4. Adakah hambatan profesionalisme?
Jika berada dalam sebuah hubungan romantis akan memengaruhi Anda atau pasangan dalam mendapatkan respek di kantor, maka sebaiknya Anda berpikir ulang. Sebagian orang menilai hubungan asmara di kantor sebagai sesuatu yang negatif.

5. Bisakah membuat batasan?
Jika Anda dan dia memutuskan untuk pacaran, diskusikan tentang batasan yang perlu dipatuhi. Misalnya, meski setiap hari Anda berangkat dan pulang kantor bersama, tapi saat di kantor sebaiknya tidak menunjukkan kemesraan. Bicarakan pula batasan cemburu agar salah satu pihak tidak merasa sakit hati saat melihat pasangannya terlihat akrab dengan rekan kerja lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/03/121500820/naksir-rekan-kerja-lanjutkan-atau-lupakan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com