Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Penghasilan Sudah Cukup untuk Menikah?

Kebanyakan isinya mengajak anak muda untuk tidak ragu menikah di usia muda dan menyampaikan manfaat apa saja yang diperoleh jika menikah muda.

Respon yang diberikan publik terhadap fenomena nikah muda di media sosial pun beragam. Ada yang menyetujui, ada yang tidak, bahkan menentangnya melalui tagar baru #stopnikahmuda yang di kampanyekan oleh duta Generasi Berencana (GenRe) 2016 dan  mahasiswa Fakultas Kesehatan.

Banyak orang sepertinya masih mempunyai pertimbangan lain misalnya dari sisi kesehatan, kematangan mental dan juga finansial.

Mike Rini Sutikno, Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) mengatakan, orang yang menikah di usia muda akan mendapati beragam tantangan terkait dengan pengelolaan keuangan.

"Pernikahan di usia muda memang banyak tantangannya. Salah satunya adalah masalah pengelolaan keuangan," kata Mike kepada Kompas Lifestyle.

Menurut Rini, agar seseorang bisa mengelola keuangannya dengan baik, diperlukan kematangan dalam pola pikir. Seseorang yang telah dewasa dengan seseorang yang masih muda akan sangat berbeda dalam mengatur keuangannya.

"Tidak hanya pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi, namun juga kematangan cara berpikir. Apalagi usia muda masih penuh gejolak juga tingkat konsumsi tinggi," terangnya.

Baca: Ada Risiko dalam Pernikahan Remaja

Mengenai anggapan jika sudah menikah rezeki akan mudah datang, menurut Rini, meski pun hal tersebut bisa jadi benar, namun sebaiknya tidak dijadikan pedoman atau acuan untuk melakukan nikah muda.

Rini lebih menyarankan untuk pasangan yang akan menikah lebih realistis dalam merencanakan membina rumah tangga, apalagi jika sudah berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Karena tidak sedikit permasalahan keluarga timbul akibat dari pengelolaan keuangan yang salah.

"Pola pikir rejeki bisa dicari, walaupun benar, namun jangan menjadi pegangan satu-satunya. Berpikir positif harus dibarengi sikap realistis," tutur Rini.

Menurut Rini, sebelum memutuskan untuk melakukan pernikahan, sebaiknya pastikan dulu bahwa Anda memiliki pekerjaan yang mendatangkan penghasilan. Selain itu, penting juga untuk mengetahui kemampuan setiap pasangan dalam mendapatkan uang dan cara memanfaatkannya.

"Bagaimanapun juga pasangan yang akan menikah harus sudah memiliki penghasilan, sudah saling mengetahui kondisi keuangan masing dan menerimanya," ujar Rini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/11/123559320/apakah-penghasilan-sudah-cukup-untuk-menikah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com