Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Jeruk Nipis dan Kecap Ampuh Atasi Batuk?

Batuk adalah refleks natural dari sistem perlindungan tubuh yang timbul apabila saluran udara di belakang kerongkongan teriritasi. Iritasi ini memicu paru-paru untuk mengeluarkan udara dengan tekanan yang tinggi. Batuk membantu membersihkan paru-paru dan saluran udara dari zat asing, seperti asap dan lendir.

Selain itu, batuk umumnya menjadi gejala dari infeksi virus atau bakteri, serta reaksi alergi. Dengan batuk, artinya tubuh bekerja untuk mengeluarkan virus dan alergi dari paru-paru Anda.

Lalu, apa benar larutan jeruk nipis dan kecap ampuh mengobati batuk?

Jeruk nipis banyak dipakai sebagai salah satu bahan obat herbal karena buah yang punya nama latin Citrus aurantifolia ini mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang bisa melemaskan otot-otot pada saluran pernapasan.

Jeruk nipis juga berkhasiat sebagai obat penurun panas dan mengatasi suara serak akibat tenggorokan gatal, yang mungkin menjadi gejala lain yang mengikuti batuk.

Namun demikian, pakar farmasi Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, M.Si, Apt. menegaskan bahwa larutan jeruk nipis dan kecap sebenarnya tidak menyembuhkan batuk itu sendiri — entah itu akibat virus atau bakteri. Larutan ini hanyalah bermanfaat untuk meredakan gejala penyertanya, seperti yang disebutkan di atas.

Sumali melanjutkan, penambahan kecap pada air jeruk hanya berguna untuk mengurangi keasaman dari air jeruk nipis. Kecap pada dasarnya tidak memiliki manfaat tertentu untuk batuk dan gangguan pernapasan lainnya.

Selain dengan kecap, James Steckelberg M.D, dokter dari Mayo Medical School menyatakan kalau air jeruk nipis bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan gejala batuk. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan kalau rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan.

Untuk membuat ramuan herbal obat batuk ini, Anda bisa memeras setengah potong buah lemon lalu campur dengan air hangat sebanyak 100 ml. Setelah tercampur, tuangkan 2 sendok makan madu ke dalamnya. Minum selagi hangat untuk merasakan khasiatnya pada tenggorokan Anda.

Apa yang bisa menyembuhkan batuk?

Anda membutuhkan obat untuk menyembuhkan batuk beserta gejala lainnya. Obat herbal, apapun bentuknya, hanyalah sebagai asupan penunjang untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, meringankan gejala, atau menurunkan risiko dari penyakit — bukan untuk menyembuhkan. Pasalnya, akar penyebab timbulnya gejala harus lebih dulu dibasmi agar semua keluhan bisa benar-benar sembuh.

Pemilihan obat pun juga akan tergantung dari gejala batuk yang Anda alami. Obat batuk ekspektoran dan mukolitik (bromhexine) digunakan untuk mengatasi batuk berdahak, sementara obat batuk antitusif digunakan untuk mengobati batuk kering. Oleh karena itu, konsultasikan dulu dengan dokter seputar kondisi kesehatan Anda.

Obat batuk bisa Anda beli bebas di warung atau apotek terdekat tanpa harus menebus resep.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/25/090220020/benarkah-jeruk-nipis-dan-kecap-ampuh-atasi-batuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com