Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Bisa Anda Lakukan Setelah Putus Cinta

Namun putus cinta tak harus berakhir derita. Ada beberapa tips move on yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari depresi ketika menghadapi kandasnya hubungan asmara. Berikut tips agar Anda bisa bangkit kembali menjalani hidup

1. Tumpahkan perasaan

Cari waktu untuk menyendiri dan merenungi jalannya hubungan tersebut. Cari tempat yang cocok untuk melepaskan emosi Anda, misalnya di kamar mandi, kamar tidur, atau taman belakang rumah.

Wajar jika Anda merasa sedih, marah, atau kecewa setelah putus cinta. Maka dari itu, tak apa untuk menangis, berteriak, atau marah. Duduklah dan tumpahkan semua perasaan yang berkecamuk. Dengan begitu, Anda akan merasa terbebas, dan pada akhirnya lebih lega.

Menurut seorang pakar hubungan Audrey Hope, memendam emosi negatif terlalu lama dapat membuat seseorang benar-benar sakit kepala karena stres berlebihan. Jika kesulitan mengutarakan perasaan secara verbal, Anda bisa meluapkan dengan menulis surat yang ditujukan kepada si mantan, namun jangan dikirimkan.

2. Belajar mencintai diri sendiri

Ambil waktu untuk mengingat apa kelebihan diri Anda di mata teman-teman dan keluarga, dan apa tujuan hidupmu selanjutnya. Ketahuilah bahwa dunia belum berakhir dan masih banyak orang lain yang mencintai Anda apa adanya. Baca buku atau nonton film untuk memperkaya wawasan, dan dengarkan motivasi yang positif. Lakukan hal ini sesegera mungkin untuk menghindari pikiran-pikiran depresif menghantui benak Anda.

3. Putuskan semua hubungan di media sosial

Anda akan semakin susah untuk move on jika terus-terusan memandangi postingan si mantan di laman Instagram atau Facebook. Atau yang lebih parah, Anda bahkan mungkin tergoda untuk stalking segala gerak-gerik mantan (dan mungkin pacar barunya) di media sosial. Ini adalah kebiasaan yang sama sekali tidak sehat, dan pada banyak kasus, melanggar hak privasi orang lain.

4. Buang barang kenangan

Menurut seorang pakar hubungan Jennifer Spaulding, selain membersihkan hati dan pikiran dari memori yang buruk, Anda juga perlu beres-beres untuk menyingkirkan setiap barang atau foto yang dapat mengingatkan pada dirinya. Ini adalah langkah yang baik untuk menuju kebahagiaan.

5. Jangan bicarakan

Walau mungkin pikiran Anda masih tertuju pada mantan, usahakan agar topik obrolan tidak melulu berputar pada si mantan. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus “menyembuhkan” diri sendiri dari luka lama. Minta teman-teman dan anggota keluarga untuk sama sekali tidak mengungkit nama, membicarakan, atau menanyakan kabarnya untuk beberapa waktu. Biarkan teman-teman dan keluarga mendukung dan memberi Anda waktu move on.

6. Berolahraga

Manfaat olahraga untuk meningkatkan mood dan kesehatan tubuh secara keseluruhan sudah tak perlu disangkal lagi. Daripada bermuram durja menangisi si dia yang tidak akan kembali, pakai kembali sepatu olahraga Anda dan jogginglah keliling taman kota. Atau jika masih ada uneg-uneg yang belum tersalurkan, pergi ke sasana tinju lokal dekat rumah dan pukul punching bag sampai puas.

7. Carilah yang baru

Setelah meluapkan perasaan, bahkan ketika Anda berpikir belum siap untuk mencari cinta yang baru, cobalah untuk terbuka pada orang lain. Keluar rumah dan berkenalan dengan orang-orang baru adalah cara yang terbaik untuk cepat move on dari si mantan, menurut pakar kencan Lori Salkin. Siapa tahu, di luar sana, Anda akan bisa menemukan yang lebih baik dari si dia yang kini telah pergi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/08/193529720/7-hal-yang-bisa-anda-lakukan-setelah-putus-cinta

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com