Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Bekerja di Kantor Memutus Semangat Berolahraga?

Bisa dipahami bila banyak dari kita terpaksa menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk di meja kerja, sehingga tingkat kebugaran pun menurun. Namun akibatnya bukan hanya itu. Sebuah studi baru menunjukkan sejauh mana kehidupan di kantor dapat memakan ‘korban’.

Dari penelitian terhadap 1.000 pekerja kantoran tentang dampak dari rutinitas kerja yang tidak teratur terhadap kesehatan dan mental serta fisik seseorang, terungkap 61 persen dari mereka tidak teratur berolahraga.

Tak sampai satu dari sepuluh (sembilan persen) yang bisa berolahraga teratur dan di bawah sepertiga (30 persen) yang kadang-kadang masih berolahraga.

Studi yang dilakukan oleh GYMGUYZ ini kemudian mencari tahu sejauh mana pekerjaan kantoran memengaruhi sikap seseorang untuk berolahraga. Hasilnya, 57 persen menyebut pekerjaan kantor yang tidak aktif sebagai penyebab penurunan kesehatan dan kebugaran mereka.

Hal itu mungkin karena banyaknya waktu duduk, yakni 92 persen mengatakan bahwa mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk. Yang mengkhawatirkan, enam dari sepuluh (58 persen) mengatakan ini adalah rutinitas normal mereka.

Kurangnya aktivitas olahraga membuat tubuh dan otot tidak terlatih sehingga aktivitas sehari-hari terasa lebih melelahkan. Seperempat responden mengaku merasa kehabisan napas setelah membawa banyak barang, bahkan tujuh persen mengalami kelelahan untuk sekedar berjalan kaki ke toko.

Hampir setengah dari mereka menyalahkan usia sebagai penyebab tidak lagi mampu rutin berolahraga seperti yang mereka mau. Bahkan, sepertiga mengatakan bahwa kian tua usia, maka makin tidak termotivasi untuk berolahraga.

Josh York Pendiri dan CEO GYMGUYZ mengatakan hasil riset ini menunjukkan betapa sulitnya  rutin berolahraga, terutama bila sehari-hari disibukkan pekerjaan yang menghabiskan banyak waktu di kursi.

“Kami menyadari bahwa orang dewasa sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka, sehingga menemukan waktu untuk berolahraga bisa menjadi sulit. Kehidupan yang sibuk dikombinasikan dengan kenyataan bahwa lokasi gym terlalu jauh bisa membuat sulit fokus pada kesehatan,” ujarnya.

Kurangnya motivasi ini mengakibatkan satu dari tujuh orang yang disurvey mengaku bahwa mereka sudah 16 bulan tak berolahraga.

Ada 39 persen yang masih berusaha rutin berolahraga sesuai waktu, namun 66 persen mengatakan bahwa hal itu menjadi lebih sulit seiring bertambahnya usia.

Terlalu lelah bekerja, sedikit motivasi, dan kekurangan waktu adalah alasan utama mengapa berolahraga bukan bagian dari gaya hidup keseharian pekerja kantoran.

Hampir sepertiga (31 persen) bahkan merasa terintimidasi saat berpikir untuk pergi ke gym, takut orang akan menghakimi mereka dan mereka tidak tahu harus berbuat apa.

Ketakutan dan frustrasi telah menyebabkan 38 persen meninggalkan gym karena merasa tidak menuai hasil apa pun dan 36 persen patah semangat.

Tapi masih ada harapan karena 68 persen percaya bahwa mereka masih bisa menyesuaikan diri dengan bentuk olahraga yang mereka inginkan.

Berikut 10 alasan seseorang tidak teratur berolahraga:

- Terlalu lelah bekerja

- Sedikit motivasi

- Tidak memiliki cukup waktu

- Terlalu sibuk dengan pekerjaan

- Merasa nyeri

- Merasa sedikit stres

- Kurang percaya diri

- Faktor usia

- Tidak ada pengasuh bayi

- Merasa tidak berguna atau gym terlalu jauh


Berikut 10 alasan seseorang tidak berolahraga:

- Cuaca buruk

- Terlalu dingin

- Terlalu panas

- Tertidur

- Ingin menghindari seseorang

- Tidak ingin mandi sesudahnya

- Gym terlalu jauh

- Tidak memiliki pakaian yang layak (baju olahraga, sepatu kets, dll.)

- Tidak ingin merasa sakit keesokan harinya

- Menonton film kesukaan

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/07/113453120/mengapa-bekerja-di-kantor-memutus-semangat-berolahraga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke