Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Makan Macam Ini Bikin Kamu Makin Gemuk...

Atau, berat badan malah makin bertambah?

Jika begitu, mungkin ada satu hal yang harus Kamu perhatian, yakni soal kebiasaan makan.

Ada sejumlah kebiasaan makan yang sepertinya normal dalam rutinitas sehari-hari, tapi ternyata berdampak buruk, hingga membuat tubuh kita makin gendut.

Kebiasaan makan ini bisa jadi tidak terasa, tapi memiliki efek negatif bagi tubuh dalam jangka panjang.  

1. Menonton TV saat makan

Pernahkah Kamu bertanya-tanya bagaimana mungkin bungkusan snack besar bisa lenyap begitu cepat ketika menonton televisi?

Mengunyah sambil menonton televisi memang membuat gemuk. Alasan utama di balik ini dalil ini adalah, saat menonton televisi maka kita akan mengambil porsi makan yang lebih besar.

Juga, ketika pikiran kita bercabang dengan tayangan di televisi membuat kita sering tak menyadari ada berapa banyak makanan yang sudah kita makan.

Hal ini menyebabkan kalori yang tidak perlu pun kita santap, hingga akhirnya menghambat penurunan berat badan.  

2. Mengunyah tengah malam

Hampir semua dari kita pernah mengalami serangan rasa lapar yang tiba-tiba di tengah malam. 

Tidak apa-apa jika sesakali Kamu ingin menetapkan satu hari untuk "cheating" di tengah diet. Tapi, mengunyah di malam hari tentu bukan pilihan yang baik.

Asupan di tengah malam akan menyebabkan Kamu kelebihan kalori dalam jumlah besar.

Atau, jika terpaksa, maka gantilah asupan itu dengan makanan yang sehat. Itu pun dengan catatan, esok pagi Kamu punya lebih banyak "utang" di treadmill.

3. Melewatkan waktu makan

Melewatkan waktu makan adalah hal yang tak baik bagi tubuh. Jika Kamu berpikir bahwa melewatkan sarapan dan makan siang akan membantu dalam mengurangi berat badan ekstra, itu keliru.

Melewatkan jam makan hanya akan membuat tubuh masuk ke mode kelaparan, yang pada akhirnya akan memperlambat metabolisme.

Sebagai gantinya, ambil porsi makanan sehat yang lebih sedikit setelah interval teratur, dan pasti tubuhmu akan berterima kasih untuk ini.

4. Makan dan mengunyah dengan cepat

Makan cepat dan menguyah tak sempurna adalah hal yang umum dilakukan oleh banyak orang, dengan berbagai alasan.

Padahal, gaya makan semacam ini rentan menyebabkan gangguan pencernaan dan penambahan berat badan.

Intinya adalah mengambil porsi lebih kecil, dan kemudian makan perlahan sambil mengunyah makanan dengan benar.

Jadi, lihatlah bagaimana kebiasaan makan ini dapat mempengaruhi kesehatan kita.

Sehingga, Kamu harus menghindari gaya makan seperti itu dengan segala cara. Jika tidak, semua latihan beratmu akan sia-sia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/14/183603520/kebiasaan-makan-macam-ini-bikin-kamu-makin-gemuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com