Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasan Sehari-hari yang Malah Merusak Rambut

Ini semua adalah deretan aktor yang membuat kita iri karena rambutnya. Entah itu karena memang rambut mereka bagus atau berkat kehebatan penata rambut, kita semua pasti ingin mengikuti tahapan-tahapan mereka saat berdandan.

Saking ingin tampil mirip, banyak dari kita lalu melakukan permak terhadap rambut, mulai dari potong rambut, rajin keramas, hingga berdoa agar tampak sempurna seperti rambut pria-pria idaman itu. Namun tanpa disadari, hal-hal yang kita lakukan itu ternyata lebih sering membahayakan rambut daripada membuatnya keren.

Kebiasaan berdandan kita membuat rambut rusak, bercabang, hingga kulit kepala kering. bahkan bisa menjadi pertanda penuaan. Jika rutinitas Anda termasuk 10 hal ini, maka jadi pertanda Anda tengah merusak rambut secara permanen.

1. Keramas berlebihan

Rambut bersih memang sebuah hal yang menarik. Namun, cobalah untuk tidak mencucinya setiap hari, karena bisa berakibat hilangnya minyak alami di kulit kepala yang berfungsi menjaga rambut berkilau dan sehat.

Rambut basah juga cenderung mudah rusak, dan jika Anda mewarnai rambut, maka keseringan keramas akan cepat memudarkan warnanya.

Para ahli menyarankan untuk keramas setiap dua hingga tiga hari sekali, daripada setiap hari. Anda bisa gunakan sampo kering di sela-selanya, dan jika Anda termasuk orang yang berkeringat dan membutuhkan keramas, cobalah bilas dengan air saja tanpa sampo, lalu pijat kulit kepala, beri sedikit conditioner, dan bilas hingga bersih.

2. Membilas dengan air panas

James Bond adalah penggemar air dingin dan Anda harus menirunya. Banyak fakta bahwa air dingin memiliki manfaat, baik pada fisik dan mental, termasuk mengurangi stres, memperbaiki suasana hati dan menambah energi.

3. Kekurangan nutrisi

Apa yang kita makan memiliki efek besar pada penampilan kita. Ketika tubuh kekurangan vitamin dan nutrisi penting, maka jangan harap Anda akan terlihat keren. Rambut terbuat dari protein yang disebut keratin, sehingga pastikan terdapat cukup protein dalam makanan. Omega 3, besi, zink, biotin dan air juga sangat penting bagi kesehatan rambut. Kacang-kacangan, ikan, buah-buahan dan sayuran juga harus ada dalam menu makan.

4. Menyisir saat rambut basah

Saat terburu-buru di pagi hari—seringkali kita langsung menyisir dalam keadaan rambut basah dan memakai beberapa produk rambut, lalu bergegas pergi. Nah, cobalah untuk hindari kebiasaan tersebut.

Rambut basah lebih lemah daripada rambut kering, sehingga ketika ditarik dengan sisir, Anda berisiko merusak rambut. Jika harus menyisir, pastikan menggunakan sisir bergigi lebar atau cukup dengan jari-jari Anda.

5. Merokok

Efek negatif dari merokok adalah kerusakan pada paru-paru. Merokok membuat radikal bebas terkumpul dalam tubuh dan merusak sel, termasuk folikel yang memproduksi rambut. Merokok juga menyempitkan pembuluh darah, membatasi oksigen mengalir ke kulit kepala dan menghentikan makanan yang dibutuhkan rambut. Banyak studi bahkan mengaitkan merokok dengan penipisan dan kemunculan uban lebih dini.

6. Terlalu banyak memakai produk rambut

Tidak ada keharusan menggunakan terlalu banyak sampo atau conditioner, tak juga harus menggunakan berlapis-lapis produk saat keramas. Menggunakan terlalu banyak produk dalam satu waktu hanya akan membuat rambut rusak, menghilangkan kelembaban dan mengubah kulit kepala menjadi berminyak dan kotor. Gunakan cukup satu produk untuk menata rambut, dan gunakan hanya dari bagian tengah hingga ujung rambut, jangan sampai kulit kepala.

7. Membalut dengan handuk

Membalut rambut dengan handuk agar kering ternyata malah bisa merusaknya. Mengeringkan dengan cara itu mungkin terlihat efektif, tapi dalam prosesnya Anda membuat kulit jadi kasar dan menyebabkan rambut jadi ruwet. Pengering udara (hair dryer) ringan atau menggunakan handuk dengan lembut lebih sehat untuk rambut.

8. Jarang bercukur

Satu-satunya cara untuk menghilangkan rambut rusak adalah dengan mencukur. Mengunjungi barbershop untuk rutin mencukur menghilangkan rambut bercabang dan mencegah kerusakan dari rambut yang teruntai. Bahkan, bila Anda ingin memanjangkan rambut, pastikan untuk merapikan setiap enam minggu sekali.

9. Terlalu banyak terpapar bahan berbahaya

Seperti kulit, rambut juga membutuhkan perlindungan dari sinar matahari untuk mempertahankan kesehatan optimal. Paparan terus-menerus akan merusakan atau mengeringkan rambut. Jadi gunakan topi atau produk yang mengandung anti-UV jika menghabiskan waktu lama di luar ruangan.

Klorin juga dapat merusak rambut, jadi coba batasi waktu berenang atau gunakan penutup kepala. Selain itu, mandi lebih dulu dan biarkan rambut basah (atau gunakan conditioner) untuk mencegah penyerapan bahan kimia berbahaya.

10. Kecanduan mengikat rambut

Gaya rambut kontroversial di era modern bisa menyebabkan kebotakan dini. Mengikat rambut—entah ponytail atau lurus—dapat memicu ’traction alopecia’, rambut bergelombang yang disebabkan tarikan terus menerus. Mengikat rambut juga bisa mengiritasi serta merusak. Jadi lupakanlah keinginan tampil seperti Steven Seagal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/15/202015120/kebiasan-sehari-hari-yang-malah-merusak-rambut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com