Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Penyebab Nyeri di Dada Sebelah Kiri?

Namun dugaan itu tak selalu benar. Sebab, nyeri tersebut bisa disebabkan gangguan lain.

Jika, nyeri di dada kiri karena serangan jantung, penderitanya memerlukan bantuan medis secepat mungkin.

Namun, apabila disebabkan oleh gangguan lain, bisa jadi penderitanya tak memerlukan pertolongan darurat.

Sehingga, penting untuk mengetahui apa saja penyebab sakit dada sebelah kiri, dan apa saja gejala-gejala yang mengiringinya.

Pengetahuan ini penting agar penderitanya dapat memperoleh penanganan yang tepat.

Mari, kenali penyebab dan gejala nyeri semacam ini. 

Berikut ini beberapa gangguan yang dapat menyebabkan sakit dada sebelah kiri.

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung tiba-tiba terhambat. Penderitanya akan merasa dada seperti tertekan, diremas, dan muncul rasa berat dalam rongga dada.

Tidak jarang diiringi dengan rasa seperti terbakar. Selain itu, mungkin juga timbul rasa sakit seperti ditusuk-tusuk atau mati rasa pada lengan kiri.

Kondisi mati rasa itu pun dapat merambat ke lengan kanan. Lengan dapat terasa lebih lemah atau lebih berat dari biasanya.

Saat serangan jantung akan muncul, dapat terjadi gejala sesak napas, rasa lelah yang luar biasa dan sakit kepala.

Gejala lain yang dapat terjadi adalah tubuh mengeluarkan keringat dingin dan wajah memerah.

Kendati demikian, gejala yang muncul bisa berbeda pada tiap orang.

Angina

Kondisi ini disebabkan oleh makin menyempitnya arteri ke jantung, sehingga aliran darah tidak mengalir normal.

Gejala yang dirasakan adalah dada terasa sesak atau rasa sakit tajam seperti kram otot pada dada sebelah kiri.

Biasanya terjadi setelah aktivitas fisik yang membuat jantung bekerja lebih keras.

Gangguan pada usus

Saat banyak gas yang terbentuk di usus dan tubuh belum mengeluarkan semuanya, gas menjadi menumpuk dan mendorong usus sehingga dapat timbul sakit dada.

Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala perut terasa kembung dan sering bersendawa.

Gangguan saluran pencernaan lain adalah gastro-esophageal reflux disease (GERD), yang mana terdapat aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan.

Gangguan asam lambung dapat merusak kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati.

Masalah pada paru-paru

Infeksi paru dapat menyebabkan peradangan paru (pneumonia) dan selaput di sekitar paru (pleuritis).

Salah satu gejala yang dapat terjadi adalah sakit dada di sebelah kiri yang makin terasa saat bernapas dan diiringi dengan batuk atau napas yang terengah-engah.

Stres

Tidak hanya gangguan fisik, stres juga dapat menyebabkan sakit dada sebelah kiri. Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan rasa sesak, segera cari tahu cara mengatasi stres.

Kondisi ini dapat diperparah dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, atau diabetes.

Jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, dapat mengarah pada penyakit jantung.

Cedera

Cedera fisik pada dada, seperti otot yang meregang atau saraf yang tertekan dapat menyebabkan sakit dada sebelah kiri.

Rasa sakit akibat saraf yang tertekan juga dapat menyebabkan mati rasa pada lengan yang sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung.

Pentingnya Penanganan Tepat

Penanganan sakit dada sebelah kiri berbeda-beda tergantung kepada penyebabnya.

Yang terpenting, kenali gejala-gejala yang memerlukan tindakan segara, misalnya nyeri khas yang disebabkan oleh serangan jantung.

Ketika penderita merasakan sakit dada, cobalah berbaring dan ambil napas pendek beberapa kali.

Minum air putih dapat membantu untuk menenangkan diri. Obat pereda nyeri juga kemungkinan dapat membantu meringankan rasa sakit.

Namun, segera minta pertolongan medis jika sakit dada yang dialami, terasa berat, seperti tertekan dan diremas, atau menyebar dari dada ke lengan, punggung, dan rahang.

Lalu, gejala ini berlangsung lebih dari 15 menit. Diiringi mual, muntah darah, sesak napas dan tubuh berkeringat.

Juga perlu diperhatikan, jika penderitanya memiliki risiko mengalami penyakit jantung koroner.

Risiko ini bisa timbul jika seseorang merokok, mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes.

Jangan remehkan sakit dada sebelah kiri yang muncul. Segera minta pertolongan dokter atau ahli medis untuk mengenali gejala yang dirasakan agar memperoleh pertolongan yang sesuai.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/23/140000720/apa-penyebab-nyeri-di-dada-sebelah-kiri-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com