Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Khawatir Berlebihan Berdampak Buruk bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Tidak ada yang ingin hidup dalam kekhawatiran. Tapi, terkadang jalannya kehidupan itu sendiri yang memaksa kita untuk selalu cemas dan takut.

Ada banyak faktor yang membuat kita sulit mengusir rasa kecemasan. Celakanya, sebagian orang memiliki kebiasaan mengkhawatirkan hal-hal kecil. Pada dasarnya rasa cemas itu bisa berasal dari sulitnya fokus pada apa yang terjadi saat ini. Kita membiarkan pikiran kita selalu "terbang" ke masa depan atau masa lalu. Mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi atau menyesali hal yang sudah lewat.

Kekhawatiran tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga fisik. Berada dalam situasi yang membuat cemas tentu berpengaruh pada pikiran, hormon, dan juga mungkin metabolisme.

1. Menghancurkan sistem saraf

Apapun aktivitas yang terjadi di luar tubuh juga berdampak pada otak melalui sistem saraf. Sistem saraf manusia ini terdiri dari tulang belakang, syaraf dan neuron. Perasaan khawatir berdampak pada kadar gula darah. Inilah yang berefek negatif pada sistem saraf.

Baca :Teknologi Laser untuk Atasi Gangguan Saraf Kejepit

2. Nyeri otot

Rasa khawatir juga berakibat pada peningkatan hormon stres kortisol yang menyebabkan ketegangan pada otot. Inilah yang nantinya akan menjadi penyebab dari sakit punggung, sakit kepala dan lainnya.

3. Buruk bagi kesehatan jantung

Kekhawatiran juga berdampak pada kesehatan jantung. Perasaan khawatir ini dalam jangka panjang mampu meningkatkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah.

Baca :7 Kiat Menjaga Kesehatan Jantung

4. Munculnya komplikasi penyakit

Dampak pertama dari kekhawatiran adalah gangguan tidur. Saat rasa khawatir menerjang, tentu kita akan sulit memejamkan mata. Dampak lanjutannya adalah ketidakseimbangan hormon dan kenaikan kadar gula darah. Inilah menyebabkan banyak komplikasi seperti diabetes, risiko stroke, masalah ginjal dan sebagainya.

Baca :Jangan Puas dengan Hasil Pencarian Gejala Penyakit di Google

5. Masalah pencernaan

Perasaan khawatir akan berdampak pada sistem saraf, yang pada gilirannya berdampak pada saluran pencernaan. Ini juga memiliki pengaruh pada sirkulasi darah di dalam tubuh. Seringkali gangguan saluran cerna bersumber dari pikiran.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/181100720/sering-khawatir-berlebihan-berdampak-buruk-bagi-kesehatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com