Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Rutinitas yang Justru Merusak Rambut

KOMPAS.com - Rambut bercabang dan kasar adalah awal dari kerusakan mahkota di kepala kita itu. Selain memperburuk penampilan, rambut bercabang juga akan menghambat pertumbuhan rambut.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan rambut rusak, seperti diet yang tak sehat, polusi dan sebagainya.

Selain itu, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu kerusakan rambut. Dan celakanya, kebiasaan tersebut masih sering kita lakukan tanpa kita menyadarinya.

Berikut kebiasaan sehari-hari yang memicu munculnya rambut bercabang.

1. Terlalu sering mencuci rambut

Tujuan mencuci rambut yang sebenarnya adalah untuk menghilangkan minyak berlebih pada rambut. Namun, jika kita terlalu sering mencucinya, ini akan menimbulkan masalah.

Terlalu sering mencuci rambut justru membuatnya kehilangan kelembaban dan minyak alami. Justru inilah yang menyebabkan rambut bercabang.

Baca :Terlalu Sering Keramas Merusak Rambut?

2. Menyisir saat rambut basah

Menyisir rambut basah memang tidak dianjurkan. Kebiasaan ini menyebabkan rambut mudah rapuh dan akibatnya rambut kita semakin rontok.

Hal ini juga yang akhirnya menyebabkan rambut menipis dan bercabang. Jadi, mulai saat ini, hindarilah kebiasaan menyisir rambut saat basah.

Baca :Ini yang Akan Terjadi Jika Malas Mencuci Rambut

3. Keramas dengan air panas

Menggunakan air panas untuk mencuci rambut adalah kesalahan terbesar yang justru merusak rambut. Air panas dapat merusak batang rambut dan menyebabkan ujung rambut terbelah.

Sebaiknya, gunakanlah air hangat atau dingin saat mencuci rambut.

Baca :Pakai Pomade? Simak Tips Ini Agar Rambut Tak Rusak

4. Mengikat rambut terlalu kencang

Mengucir rambut dengan gaya ekor kuda atau cepol memang membuat kita nampak rapi. Namun, mengikatnya terlalu kencang akan merusak akar rambut.

Tentu saja ini berdampak negatif pada pertumbuhan rambut yang pada akhirnya, menyebabkan rambut bercabang.

Baca :4 Tanda Rambut Sudah Perlu Dipotong

5. Membalik sisir

Untuk menambah volume rambut, kita sering menggunakan teknik reverse combing atau menyisir dengan arah terbalik. Ternyata, kebiasaan ini justru dapat merusak rambut dan membuatnya mudah rapuh.

Selain itu, kebiasaan ini ternyata dapat merusak batang rambut yang akhirnya membuat rambut menjadi pecah-pecah.

Baca :Tak Perlu ke "Barbershop", Cukur "Plontos" Kepala Sendiri Mudah kok...

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/12/140430620/5-rutinitas-yang-justru-merusak-rambut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com