Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Langkah Mengatasi Kesepian, Agar Hidup Lebih Semangat

Oleh karena itu, kita harus pandai mencari cara untuk mengatasi kesepian dan hidup dengan lebih optimis. Namun, seperti apa cara terbaik yang ampuh mengatasi kesepian?

1. Jujurlah pada diri sendiri

Banyak orang yang secara naluriah mencoba lari dari kesepian. Mereka menyangkal bahwa mereka kesepian dan mencoba mengalihkannya dengan tidur seharian, menonton TV, dan serangkaian hal lainnya.

Menyibukkan diri tanpa menerima bahwa kita memang merasa kesepian tidak akan berhasil dilakukan. Mungkin berhasil, tapi hanya untuk sesaat, bukan sebagai solusi jangka panjang.

Kekosongan yang kita rasakan justru akan terus terasa jika terus menerus lari dan menyangkal. Studi yang ditulis oleh Ami Rokach menyatakan bahwa penerimaan dan refleksi diri menjadi salah satu cara untuk mengubah dampak negatif kesepian menjadi sesuatu yang lebih positif.

Apa yang perlu direfleksikan supaya bisa mengatasi kesepian? Di antaranya adalah penyebab merasa kesepian, misalnya karena orang-orang di sekitar kita tampak sedang bahagia sekali dan punya kesibukan masing-masing, sementara kita sedang merasa terpuruk.

Kemudian, cari tahu juga situasi atau waktu seperti apa yang biasanya memicu rasa kesepian. Contohnya ketika kita pulang dari sekolah, kampus, atau kantor dan tidak ada orang yang menyambut.

Dari situ, kita akan belajar untuk memperbaiki pandangan terhadap hidup kita dan pelan-pelan mengusir rasa kesepian dalam hati.

2. Sadarilah bahwa kesepian itu bisa dilawan

Saat merasa kesepian, tandanya ada sesuatu yang memicu ingatan kita akan perasaan menyakitkan, menakutkan, dan kehampaan yang membuat kita merasa sendirian.

Otak dirancang untuk memperhatikan rasa sakit dan bahaya, termasuk perasaan menakutkan dan menyakitkan. Oleh karena itu, saat merasa kesepian, otak mengirimkan sinyal yang membuatnya mendominasi perasaan kita.

Namun, kita harus segera tersadar bahwa pada dasarnya kesepian adalah kondisi emosi yang muncul dari dalam diri berdasarkan persepsi kita sendiri. Kesepian bisa kita lawan, jangan hanya ditunggu sampai keadaan membaik sendiri.

3. Buat rencana untuk melawan kesepian

Setelah menerima dan menyadari segala hal tentang kesepian yang kita alami, sekarang saatnya membuat rencana untuk melawan dan mengatasi kesepian tersebut.

Kadang, obat untuk mengatasi kesepian itu sederhana. Misalnya duduk santai bersama keluarga atau teman sambil minum teh dan mengobrol soal kekhawatiran dan kegalauan saat ini.

Meskipun setiap hari Akita bertemu dengan anggota keluarga, mungkin yang kita butuhkan adalah waktu berkualitas bersama, tanpa gangguan sama sekali, untuk bisa mengusir kesepian.

Jika orang-orang terdekat tidak mendukung, cobalah untuk “melebarkan sayap”. Misalnya dengan bergabung di sebuah komunitas baru, ikut kursus keterampilan supaya bisa bertemu dengan orang-orang baru, atau curhat dengan terapis.

4. Merawat binatang peliharaan

Beberapa penelitian menyatakan bahwa hewan peliharaan bisa menjadi teman yang menyenangkan untuk para penyendiri.

Sebuah studi yang dilakukan menemukan fakta bahwa memelihara seekor anjing dapat membantu seseorang mengurangi risiko kematian dini, terutama pada orang-orang yang hidup sendirian.

Orang-orang yang hidup sendirian ini merupakan kelompok orang yang paling berisiko mengalami kesepian yang dapat berujung pada masalah kesehatan tertentu.

Selain itu, penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa pemilik hewan peliharaan memiliki keterampilan sosial dan komunikasi yang lebih baik. Selain itu, juga lebih aktif terlibat dalam kegiatan di masyarakat.

Sebuah studi tahun 2016 juga mengungkapkan bahwa orang dewasa yang merawat hewan peliharaan mengalami penurunan depresi dan mengalami perbaikan fungsi kognitif dalam waktu 8 minggu sejak awal percobaan.

Akan tetapi, perhatikan juga kemampuan masing-masing. Jangan sembarangan mengadopsi atau memelihara hewan hanya sebagai hiburan. Kita juga harus merawatnya, membesarkan, memberi makan, dan memenuhi segala kebutuhan hewan peliharaan itu.

5. Kurangi penggunaan media sosial

Sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa pengguna media sosial sebenarnya membuat orang merasa lebih kesepian. Media sosial menciptakan kesan seolah kita menjalin relasi, tetapi sebenarnya justru sebaliknya.

Dalam buku Alone Together, psikolog sosial Sherry Turkle berpendapat adanya hiperkoneksivitas melalui media sosial yang membuat seseorang menjadi lebih terasing satu sama lain dalam kehidupan nyata.

Helena Backlund Wasling dari State University of New York Upstate Medical University di Sycaruse menyatakan bahwa kontak langsung dan tatap muka jauh lebih baik dilakukan daripada kontak di media sosial karena pada dasarnya manusia butuh sentuhan fisik agar merasa terhibur dan terhubung.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/13/152855420/5-langkah-mengatasi-kesepian-agar-hidup-lebih-semangat

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com