Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Langsung Mandi Setelah Berolahraga?

Namun ada mitos yang menyebutkan bahwa langsung mandi setelah olahraga tidak disarankan. Benarkah mandi setelah olahraga itu buruk bagi kesehatan?

Mandi setelah olahraga dapat membantu kita untuk meringankan nyeri otot dan sendi. Selain itu mandi juga membantu membersihkan keringat dan bakteri di kulit. Lalu apakah boleh langsung mandi setelah olahraga? Ternyata jawabannya tidak.

Bila mau mandi setelah olahraga, kita harus memberikan jeda waktu. Jangan baru benar-benar selesai olahraga langsung mandi, justru ini yang bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Saat berolahraga, jantung memompa darah yang kaya oksigen ke otot lebih banyak dari biasanya. Hal ini membuat suhu tubuh meningkat dan detak jantung berdenyut lebih cepat. Jika kita langsung mandi maka pembuluh darah akan melebar dan membuat kita rentan terhadap berbagai penyakit yang bisa menyerang tiba-tiba seperti serangan jantung.

Oleh karena itu, hal terpenting yang harus kita lakukan persis setelah berolahraga adalah melakukan pendinginan. Pendinginan wajib dilakukan untuk membuat detak jantung dan suhu tubuh kembali normal. Para ahli menyarankan untuk melakukan pendinginan minimal 20 menit sebelum memutuskan untuk mandi.

Sebaiknya mandi air dingin atau air hangat?

Mandi air hangat dan dingin sama-sama bermanfaat bagi tubuh. Dr. Kristin Maynes, spesialis terapi fisik di California menyatakan bahwa mandi air hangat memicu lancarnya aliran darah ke seluruh tubuh, membantu menenangkan otot, dan memulihkan otot serta sendi.

Selain itu, mandi air hangat juga membuat kita lebih rileks setelah rasa lelah yang mendera.

Sedangkan mandi air dingin dapat membantu tubuh untuk melindungi organ dalam tubuh dengan mendorong darah mengalir jauh hingga ke kulit. Ketika berolahraga, detak jantung akan meningkat. Saat itu, kebutuhan oksigen meningkat dan tubuh secara alami akan menghasilkan asam laktat di otot.

Kondisi ini normal terjadi saat kita melakukan olahraga yang cukup intens, karena tubuh mengandalkan cadangan energi yang ada. Nah, saat jumlah asam laktat meningkat, maka akan menimbulkan perasaan seperti rasa terbakar saat berolahraga. Jadi mandi air dingin bisa jadi pereda rasa panas ini.

Selain itu, mandi air dingin juga mengurangi risiko terjadinya radang otot dan rasa nyeri yang disebabkan oleh olahraga yang terlalu intens.

Secara keseluruhan, mandi air dingin setelah latihan membantu menyempitkan pembuluh darah yang melebar dan mengurangi aktivitas metabolik yang bisa menjadi penyebab kerusakan jaringan serta pembengkakan.

Mandi setelah berolahraga tidak mengancam kesehatan asalkan memberikan jeda antara waktu olahraga dan mandi. Kita bisa mencoba mandi dengan air dingin atau hangat.

Usahakan untuk membersihkan tubuh dengan sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki agar tubuh terbebas dari kuman yang menempel dan membuat kita kembali segar untuk menjalankan aktivitas selanjutnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/19/161800520/bolehkah-langsung-mandi-setelah-berolahraga-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com