Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, Apa yang Bikin Meghan Markle Jatuh Hati pada Pangeran Harry

KOMPAS.com - Tak bisa disangkal, kisah cinta Pangeran Harry dan Meghan Markle sangat menarik perhatian dunia.

Berawal dari kencan buta hingga hari pernikahan yang telah ada di depan mata, apa yang membuat Meghan Markle jatuh hati dengan Pangeran Harry?

Semua orang pasti setuju, Pangeran Harry adalah pria tampan dan kaya raya. Dan tentu saja, tak sulit bagi banyak wanita untuk jatuh hati padanya.

Namun, laman The Independent menyebutkan, Meghan jatuh hati pada sang pangeran bukan karena harta dan parasnya yang rupawan.

Baca: Cerita Sesungguhnya Bagaimana Pangeran Harry dan Meghan Markle Bertemu

Laman tersebut menyebutkan, salah satu alasan wanita berusia 36 tahun ini jatuh hati pada sang pangeran adalah karena sikap baik Pangeran Harry kepada teman-teman Meghan.

Informasi tersebut tertuang dalam buku yang memuat kisah hidup sang pangeran yang berjudul Harry: Life, Loss, and Love.

Sang penulis, Kate Nicholl menjelaskan bagaimana Harry dan Meghan bersembunyi dari pers berkat bantuan teman dekat Meghan yang bernama Ben dan Jessica Mulroney.

Yah, sejak kabar tentang hubungan mereka dipublikasikan, pasangan ini memang selalu menjadi incaran pers. Mulroney tinggal di Toronto dengan tiga anak mereka.

Saat Meghan dan Harry berada di Toronto, mereka bersembunyi dari paparazi di kediaman Mulroney.

Di sinilah, Harry berhasil membuat Meghan semakin mencintainya.

Salah satu sumber menyebutkan, Harry membawa tas berisi hadiah ketika mengunjungi rumah keluarga Mulroney.

Baca: Meghan Markle Habiskan Rp 400 Juta untuk Pakaian, Siapa yang Bayar?

Bahkan, dalam sekejap Harry mampu memenangkam hati anak-anak Mulroney.

"Dia sangat pintar menarik perhatian mereka, dan saya pikir ini yang membuat Meghan berpikir Pangeran Harry adalah pria yang baik," ucap sumber tersebut.

“Aku benar-benar berpikir, mungkin saat itu Meghan benar-benar jatuh cinta pada Harry. Dia harus mengenal Mulroneys dengan cukup baik, dan mereka menyukai Harry sejak awal," tambahnya.

Jessica Mulroney adalah seorang penata gaya dan salah satu teman Meghan, sedangkan Ben adalah presenter televisi dan putra mantan Perdana Menteri Kanada Brian Mulroney.

Ketika Harry bersama keluarga Mulroney, Ben berbagi cerita dari ketika Putri Diana pernah tinggal bersama keluarganya selama tur di Kanada.

Ben juga bercerita, Lady Diana pernah mengaku bosan berbicara tentang politik.

Putri Diana lalu pergi ke lantai atas rumah mereka untuk bermain dengan anak-anak keluarga Mulroney, yakni Ben dan ketiga saudaranya.

Baca: Bagaimana Menggaet Lelaki Kaya Seperti Pangeran Harry?

Berbagi cerita tersebut membuat Harry dan keluarga Mulronet saling mengenal satu sama lain.

Inilah yang juga membuat Meghan semakin jatuh hati pada Pangeran Harry.

Seiring beredarnya berbagai pendapat dari media dan publik, calon pasangan kerajaan ini sangat berterimakasih pada kebaikan hati keluarga Mulroney.

Terutama untuk bantuan memberi pasangan itu tempat untuk bersembunyi di rumah tiga lantai tersebut. 

Kisah Meghan ini memang menarik dan menginspirasi. Bahkan dari kisah ini, kita bisa belajar bagaimana memenangkan hati sang pujaan hati. Bukan begitu? 

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/20/130000020/terungkap-apa-yang-bikin-meghan-markle-jatuh-hati-pada-pangeran-harry

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com