Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 7 Tanda Kamu Kencan dengan "Orang Narsis"

KOMPAS.com - Pasanganmu suka menyombongkan diri dan tak bisa menerima kritik? Bisa jadi, kita memang sedang berkencan dengan seorang narsistik.

Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Psychiatry, sekitar enam persen dari populasi di dunia mengalami kepribadian narsistik.

Kepribadian macam ini dalam istilah psikologi disebut Narsistic Personality Disorder (NPD).

Celakanya, jumlah pria yang mengalami NPD lebih banyak daripada wanita, yaitu sekitar 77 persen, sementara wanita hanya 4,8 persen.

Nah, kini telah teridentifikasi tanda-tanda peringatan yang menunjukan bahwa pasangan kita mungkin menderita kelainan ini.

Hal itu dipetakan oleh Dr Gene Beresin, Direktur Eksekutif di The Clay Centre for Young Healthy Minds dari Massachusetts General Hospital, dan Dr Forrest Talley, psikolog klinis yang berbasis di California.

Seperti dikutip dari pemberitaan di laman The Independent, ada tujuh tanda yang meunjukkan kepribadian narsistik. Meski, diagnosa paling akurat memang hanya dapat dilakukan oleh dokter.

Berikut ini adalah tujuh tanda tersebut.

1. Suka membicarakan diri sendiri

Jika kita menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang sangat egois, percakapan malam kencan kemungkinan besar akan berkisar pada pencapaian, kesuksesan, dan minat dia melulu.

"Si narsis sering kali tampak bosan ketika berbicara tentang kita, atau buru-buru mengubah subjek untuk fokus pada mereka."

"Memang, kadang-kadang mereka menjadi pendengar yang baik, tetapi hanya ketika itu meningkatkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri," ucap Dr Gene Beresin.

2. Ingin selalu dipuji

Mereka yang narsis selalu ingin menjadi pusat perhatian dan akan mengharapkan pasangan mereka untuk mengakui prestasi, bakat, atau pun penampilan mereka, setiap saat.

Ya, bahkan ketika sedangan berada di tengah pertemuan sosial.

Menurut Dr Gene Beresin, hubungan kita mungkin akan menjadi penderitaan jika kita tidak menuruti apa yang diinginkannya.

Mereka mungkin tersinggung jika kita menunjukkan tanda-tanda ketidaksetujuan, tidak setuju dengan apa yang kita katakan, atau jika kehebatannya mulai dipertanyakan. 

3. Merendahkan orang lain

Egosentrik sering terobsesi dengan aspek negatif dari kehidupan orang lain. Bahkan, teman-teman dekat dan anggota keluarga mereka mungkin juga tak luput dari pandangan negatifnya.

Mereka yang narsis sering berpikir mampu melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang lain, yang memperkuat keyakinan bahwa mereka selalu benar.

4. Sensitif dan bereaksi berlebihan

Ketika kebutuhan emosional seorang narsisis tidak terpenuhi, reaksi mereka sering muluk-muluk.

Menurut Dr Talley, banyak orang narsis mungkin tampak sangat marah atau menangis sampai orang lain meminta maaf.

5. Kurang empati

Pasangan kita mungkin menawarkan untuk datang ketika kita mengalami hari yang buruk, tetapi motivasi mereka kemungkinan besar adalah untuk melayani diri sendiri.

“Ketika dunia berada di sekitar kalian, ada sedikit ruang tersisa untuk memiliki empati yang tulus dan berkelanjutan terhadap orang lain."

"Ini jarang diterjemahkan ke dalam tindakan, di mana mereka bertindak dengan cara yang membutuhkan pengorbanan dan kerendahan hati," kata Dr Talley.

6. Membuat pasangan merasa buruk

Jangan berharap seorang kekasih yang narsis benar-benar bisa berbahagia untuk kita.

Sebaliknya, kemungkinan besar mereka terlalu kritis atau berusaha mengecilkan pencapaian kalian.

“Mereka akan sering menyebabkan kita merasa buruk tentang diri kalian sendiri. Keberhasilan kita seolah mengancam dia," kata Dr Talley.

7. Terkadang, terlihat menawan dan murah hati

Mereka yang narsis memiliki saat-saat yang terasa sangat menyenangkan, terutama di awal hubungan.

Menurut Dr Talley, narcissist bisa memesona dan dermawan untuk meningkatkan perasaan tentang betapa hebatnya mereka.

Tapi, Dr Talley juga memperingatkan bahwa semua ini dapat berubah dalam sekejap ketika orang lain tidak mendapat respons seperti yang mereka inginkan.

Misalnya mereka akan merajuk, marah, atau bahkan memukul.

"Jika terasa seperti semuanya berubah setelah 'periode bulan madu' itu mungkin benar."

"Orang narsis sering membuat orang lain merasa istimewa karena mereka disambut ke dunia mereka, yang dicap sebagai eksklusif, menarik, penuh dengan potensi dan sangat istimewa," kata Dr Talley.

Dr Talley menambahkan, segera setelah tahap awal ini mereka menjadi tergantung pada hubungan, dan ketergantungan ini menyebabkan dia tidak lagi dapat mempertahankan pemikiran untuk benar-benar peduli dengan yang lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/08/150000820/waspadai-7-tanda-kamu-kencan-dengan-orang-narsis-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com