Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latihan Intensitas Tinggi ala Strong by Zumba

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi kamu yang mencari olahraga dengan intensitas tinggi, namun tidak membosankan, coba jajal olahraga baru dari Zumba. 

Diberi nama Strong by Zumba, jenis olahraga baru ini dikembangkan oleh tim Education and New Programming di Zumba Fitness yang dipimpin oleh Ai Lee Syarief, istri dari mantan atlet karate Indonesia, Umar Syarief.

Strong by Zumba sendiri merupakan sebuah olahraga dengan instensitas tinggi yang dilakukan secara berkelompok, di mana menggabungkan latihan untuk menurunkan berat badan, pembentukan otot tubuh, cardio dan gerakan plyometric yang diselaraskan dengan musik. 

Salah satu perbedaan mendasar Strong by Zumba dan Zumba biasa adalah musik. 

Berbeda dengan Zumba yang menggabungkan musik dengan aliran latin, hip-hop, dan lagu-lagu dari mancanegara, Strong by Zumba menggunakan musik dengan irama lebih cepat seperti musik beraliran EDM, techno, house, dubstep dan hip-hop. 

Musik ini secara khusus dibuat agar selaras dengan setiap gerakan melalui reverse engeneering.

Hal ini tak lepas dari konsep “Perfect Sync” atau “Sinkronisasi Sempurna” yang berperan penting dalam Strong by Zumba. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brunel University di London menunjukkan, menyelaraskan gerakan tubuh dengan musik dapat membuat tubuh menggunakan energi lebih efisien, meningkatkan sistem kekebalan dan metabolisme. 

Selain itu, musik dapat menjadi pengalih perhatian orang-orang yang mengikuti olahraga tersebut dari rasa sakit dan kelelahan. 

Zumba sendiri jamak dikenal selalu menggunakan lagu-lagu pilihan, baik untuk Zumba fitness maupun Strong, yang disesuaikan dengan setiap gerakan dan mendorong peserta untuk melewati batasan-batasan tubuhnya. 

“Dalam hal gerakan, Zumba Fitness mengadopsi gerakan dasar dari tarian. Sementara itu, Strong by Zumba menggunakan gerakan yang ditemukan di HIIT (High Intensity-Interval Traning), seni bela diri, latihan fungsional atau kardio yang menggabungkan intensitas tinggi, rendah dan menengah pada interval yang berbeda,” ungkap Ai Lee Syarief dalam rilis kepada KOMPAS.com.

Menariknya, mengikuti satu jam sesi kelas Strong by Zumba dapat menstimulasi pembakaran kalori yang tinggi berkat interval dan tingkat intensitas di dalam kelas yang berbeda. Tidak hanya selama sesi berlangsung, namun juga setelahnya. 

Cris Dobrosielski CSCS, CPT, juru bicara American Council on Exercise (ACE) dan pendiri Monumental Results mengatakan, setelah berolahraga dengan intensitas tinggi, tubuh perlu mengambil oksigen pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dilakukan sebelum latihan, sehingga dapat kembali mengistirahatkan tubuh seperti semula. 

Selain membakar kalori, Strong by Zumba yang meggunakan gerakan plyometric (high knees, burpees, dan jumping jacks) dan gerakan isometric (lunges, squats dan kickboxing) dapat melatih pembentukan otot tangan, kaki, abs dan glutes. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/04/070000820/latihan-intensitas-tinggi-ala-strong-by-zumba

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com