Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kiat Menjaga Kebugaran untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, tubuh akan ikut menua sehingga lambat laun berdampak pada kebugaran fisik.

Penuaan membuat massa otot tubuh mulai menyusut hingga tiga sampai lima persennya setiap 10 tahun sejak kita berusia 30 tahun. Otot yang hilang kemudian digantikan dengan lemak yang memunculkan berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, bertambahnya simpanan lemak juga ikut memengaruhi keseimbangan tubuh dan kekuatan persendian. Otot dan sendi yang kaku akan membuat kita lebih sulit bergerak. Ditambah lagi, metabolisme tubuh juga mulai menurun seiring dengan pertambahan usia sehingga berat badan lebih mudah naik.

Namun para pria jangan khawatir dengan proses penuaan ini. Kebugaran tubuh pria di usia 40 tahun ke atas bisa dijaga dengan berbagai tips di bawah ini, agar senantiasa sehat dan segar hingga usia senja nanti.

Penuaan memang tidak bisa dicegah, tetapi bisa diperlambat dan diminimalisir efeknya dengan menerapkan gaya hidup yang tepat. Berikut ini berbagai cara menjaga kebugaran tubuh yang bisa kita praktekkan sehari-hari:

1. Latihan kelenturan dan keseimbangan

Di usia kepala empat ini, kita perlu lebih memfokuskan rencana olahraga pada latihan kelenturan dan keseimbangan tubuh. Dua hal ini membantu menjaga kebugaran tubuh pria dalam jangka panjang dengan mengurangi kekakuan otot serta persendian, yang dapat mengurangi risiko jatuh dan cedera di masa senja nanti.

Wright juga menyarankan untuk melakukan peregangan dinamis dibandingkan dengan peregangan statis. Misalnya jump squats, yaitu lompat ke atas yang diakhiri dengan pose squat, atau lari di tempat tapi naikkan lutut sampai sejajar dada. Kenapa?

Ternyata ada beberapa penelitian yang melaporkan bahwa peregangan statis dapat memperburuk kinerja otot, terlebih jika dilakukan selama 60 detik atau lebih.

Sementara peregangan dinamis seperti lunges atau squat justru menambah kelenturan otot dan meningkatkan koordinasi serta keseimbangan tubuh yang jauh lebih baik.

2. Makan makanan yang baik untuk otot

Menurut Chris Jordan, M.S., C.S.C.S., direktur fisiologi olahraga di Johnson & Johnson Human Performance Institute, menambahkan protein pada makanan dapat membantu menurunkan indeks glikemik makanan tersebut secara efektif.

Misalnya, saat ingin makan makanan manis seperti kue cokelat tanpa menaikkan kadar gula darah, maka kita bisa menambahkan irisan alpukat di atasnya. Kita juga bisa mengonsumsi berbagai sumber protein lainnya yang baik untuk tubuh. Cara ini telah terbukti mampu membangun dan mempertahankan massa otot.

3. Rutin gonta-ganti jenis latihan

Padahal, olahraga menjadi salah satu aktivitas yang wajib dinikmati prosesnya. Oleh karena itu, menantang tubuh dengan memilih latihan yang berbeda dapat menambah variasi latihan dan memungkinkan kita menjadi lebih bugar dan awet muda.

Selain itu, kita juga bisa menambah dan mengurangi beban latihan disesuaikan dengan kemampuan diri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/31/145631520/kiat-menjaga-kebugaran-untuk-pria-usia-40-tahun-ke-atas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com