Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Jadi Suami Idaman

Pada dasarnya untuk memiliki hubungan pernikahan yang hangat dibutuhkan usaha. Ingin memulainya? lakukan hal-hal sederhana berikut ini.

1. Jangan asyik bermain ponsel

Sudah banyak studi yang membuktikan pemakaian gawai yang berlebihan menimbulkan ketidakpuasan dalam hubungan antar pasangan.

Bahkan, dapat menimbulkan jarak emosional antar pasangan karena mengalihkan perhatian kita dari interaksi di sekitar.

Itu sebabnya, batasi waktu menggunakan gawai saat di rumah atau bersama pasangan.

2. Hati-hati dengan energi yang akan dibawa ke rumah

Hidup memang penuh tekanan dan kita tak bisa mengendalikannya. Tapi, yang bisa kita lakukan adalah memilih energi apa yang akan kita bawa di rumah agar tetap fokus pada pasangan.

3. Kurangi beban istri

Kebanyakan wanita bukan hanya menanggung beban harian, tapi juga perasaan pribadi dan pasangannya untuk mencapai segala hal.

Wanita seringkali melakukan "pekerjaan" tak terlihat untuk keluarganya. Terus-menerus melakukan pengorbanan ini bisa berdampak besar bagi kestabilan emosinya.

Ajaklah istri berdiskusi untuk mengetahui apa yang ia rasakan dan inginkan dan cari solusi bersama.

4. Utamakan emosi positif

Pada awal pernikahan, emosi positif mengalir dengan teratur. Kegembiraan, kebahagiaan dan semangat akan selalu memenuhi hari.

Seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, emosi positif itu mulai memudar.

"Emosi postif tidak selalu terjadi dengan tingkat dan frekuensi yang sama ketika masih berada dalam tahap jatuh cinta," kata psikolog Suzann Pileggi.

Lalu, bagaimana menjaga emosi positif dalam pernikahan? Tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat dilakukan setiap hari, kegiatan atau tindakan yang dapat menjaga emosi positif mengalir dalam pernikahan.

5. Ungkapkan apresiasi sesering mungkin

Menurut Jonathan Robinson, terapis pasangan, aspek penting dalam sebuah hubungan adalah saling mengerti dan menghargai satu sama lain.

Misalnya dengan memberitahu pasangan kita bahwa kita menghargainya, baik lewat ucapan langsung atau teks.

6. Kontrol emosi

Dalam suatu hubungan, kita akan mudah memberi reaksi berlebihan ketika mendapat kritik atau pertanyaan. Padahal, yang kita butuhkan adalah sedikit waktu untuk memahami maksutnya.

Saat pasangan memberi pertanyaan, jangan langsung bersikap defensif. Dengarkan atau mencerna pertanyaannya.

7. Mengalah

Ketika berdebat dengan pasangan, cobalah untuk tidak selalu menyalahkannya. Sebagai gantinya, coba untuk intropeksi diri.

"Ketika pasangan merasa disalahkan, justru dia tak akan mendengarkan apa yang kita katakan," kata Robinson.

Jadi, ketika berdebat, hindari menggunakan kata-kata yang seolah menyalahkan pasangan. Tujuan dari "perdebatan" bukan mencari siapa yang menang atau kalah.

8. Ucapkan terimakasih dengan cara spesifik

Hanya mengucapkan 'terimakasih' pada pasangan tidak akan cukup. Jadi, ucapkan dengan spesifik.

Misalnya, jika pasangan kita memberi hadiah, ucapkan rasa terimaksih dengan kalimat, seperti 'Kamu benar-benar tahu apa yang aku butuhkan'.

Kalimat semacam itu akan membuatnya merasa lebih dihargai daripada sekedar ucapan 'terimakasih'.

Menurutnya, cara ini menandakan kita fokus pada pasangan dan apa yang telah dilakukannya, bukan hanya pada hadiah atau manfaatnya bagi kita.

9. Jangan sungkan merayu

Pernikahan paling membahagiakan akan terjadi ketika pasangan saling mengingatkan jika mereka dicintai, dihargai dan berbahagia.

Jadi, merayu atau menggoda pasangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki agar pernikahan langgeng.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/09/070000720/hal-sederhana-yang-bisa-dilakukan-untuk-jadi-suami-idaman

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com