Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Cinta Pangeran Charles dengan Kakak Putri Diana...

KOMPAS.com - Kisah cinta keluarga Kerajaan Inggris memang sangat menarik untuk disimak.

Selain kisah romantis dari pasangan The Duke dan The Duchess of Sussex, the Prince of Wales alias Pangeran Charles sempat memiliki kisah cinta manis lainnya.

Saat ayah Pangeran Harry ini mengadapi tekanan yang memuncak untuk menemukan seorang istri, ia bertemu dengan Sarah pada tahun 1977.

Tahun tersebut juga menjadi tahun yang sama ia bertemu dengan Putri Diana.

Lady Sarah bahkan menemani Pangeran Charles ke resor ski mewah di Kloster, Swiss, ketika mereka menjalin hubungan asmara yang rumit.

Meksipun hanya ada sedikit informasi mengenai hubungan mereka, namun telah menjadi rahasia umum, Pangeran Charles yang memutuskan hubungan tersebut secara tiba-tiba.

Ia memutuskan hubungannya dengan Lady Sarah, ketika mendengar obrolan Sarah dengan seorang wartawan di resor.

“Sarah secara terus terang berkata dia tidak akan menikahi Charles, entah dia seorang tukang sampah atau Raja Inggris," papar James Whittaker, jurnalis yang berbincang dengan Lady Sarah saat itu.

Menurut sang jurnalis, apa yang dikatakan oleh Sarah adalah kabar baik untuk media dan Sarah juga tak keberatan jika apa yang diucapkannya tersebar ke publik.

Namun, Whittaker mengatakan, Pangeran Charles sangat kecewa dengan ucapan Sarah.

Ketika Pangeran Charles mendengarnya, dia mengatakan pasangannya itu telah melakukan sesuatu yang sangat bodoh.

Hubungan mereka pun berakhir, dan beberapa bulan kemudian, Pangeran Charles memilih untuk meminang adik perempuan Lady Sarah, yaitu Diana.

Meski hubungan mereka berakhir, Lady Sarah ternyata mendukung hubungan Pangeran Charles dan Putri Diana.

Berdasarkan laporan laman Express, Lady Sarah adalah orang yang mengatur kencan antara Pangeran Charles dan Putri Diana.

"Saya memperkenalkan mereka, saya cupid," papar Lady Sarah saat sesi wawancara dengan The Guardian.

Empat tahun kemudian, Pangeran Charles dan Putri Diana resmi menjadi sepasang suami istri. Sementara itu, Lady Sarah menikah dengan Neil McCorquodale.

Setelah 10 tahun menjalin asmara dengan Lady Sarah, Pangeran Charles merasa tertekan harus hidup dalam ikatan pernikahan.

Konon, ayah Pangeran William dan Pangeran Harry ini dikelilingi banyak gadis dalam kisah asmaranya.

Kehidupan asmara Pangeran Charles yang penuh warna ini semakin terbukti setelah Putri Diana wafat dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997.

Seteah Putri Diana tiada, ia menikah dengan Camila yang mendampinginya hingga saat ini.

Wanita-wanita cantik seperti Lady Angela Keating -putri Sekretaris Pribadi Pangeran Philip, dan Fione Cottrel -model yang pernah berpose untuk majalah Penthouse adalah perempuan yang pernah mewarnai kehidupan asmara anak tertua Ratu Elizabeth ini.

Bahkan, Sabrina Guinne, cucu dari Sir Arthur Guinnes, yang pernah menjalin asmara dengan Mick Jagger, Rod Stewart, David Bowie, dan Jack Nicholson, pun pernah mengisi hati Sang Pangeran.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/13/130000220/kisah-cinta-pangeran-charles-dengan-kakak-putri-diana-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com