Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Ayah Tak Langsung Merasa Terikat dengan Bayinya?

KOMPAS.com - Seorang ayah tak selalu memiliki pengalaman cinta pada pandangan pertama dengan anak mereka seperti yang dimiliki seorang ibu. Kondisi ini antara lain karena ayah tidak memiliki pengalaman kehamilan.

Dilansir dari Fatherly, ibu sudah lebih dulu memiliki ikatan dengan anak karena 9 bulan masa kehamilan, sementara pria justru baru memunculkan emosi tersebut.

“Salah satu yang menyentuh pria pertama kali adalah rasa tanggungjawab dan ingin memberi perlindungan,” ungkap pakar parenting Caldwell University, Richard Horowits.

“Kondisi itu mungkin sedikit mengganggu hubungan dengan anak dalam jangka pendek.”

Di sisi lain, ada penjelasan biologis di balik keterikatan ayah dan anaknya yang baru lahir.

Perlu diketahui, tingkat oksitosin perempuan meningkat selama masa kehamilan dan persalinan, yang akhirnya menjembatani ikatan dengan anak mereka.

Pada pria kadar hormon ini baru meningkat ketika merawat sang anak. 

Masalahnya, seringkali ada hambatan yang membuat pria tidak ikut campur dalam merawat anak, seperti sosial bias yang meminta pria lebih baik bekerja mendukung keluarga, dibandingkan mengurus anak yang merupakan tanggungjawab ibu.

Hal ini sesuai, menurut antropolog Anna Machin, dengan temuan studi Oxford University yang mengungkapkan ayah baru cenderung mengalami pemisahan peran dengan ibu—ayah bekerja dan ibu mengurus anak. 

“Banyak yang berkomentar bahwa sikap masyarakat menempatkan ayah pada peran pendukung daripada orangtua.”

Ayah yang merasa bersalah tentang kurangnya ikatan dengan anak-anak mereka sebenarnya dapat mengambil manfaat dari menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayah lain.

Berkumpul dan berbincang dengan ayah lain dapat dimanfaatkan untuk menghibur, serta saling berbagi satu sama lain soal pengalaman mereka.

Di lain pihak, di era modern ini semakin banyak keluarga yang memberi porsi pengasuhan anak cukup besar pada para ayah. Untuk memperkuat bonding dengan bayi, ayah bisa memulainya dengan membantu menidurkan bayi, mengganti popok, atau mengajak bayi bernyanyi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/05/073804820/mengapa-ayah-tak-langsung-merasa-terikat-dengan-bayinya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com