Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Bersaing dengan Mantan Kekasih...

KOMPAS.com - Setiap manusia terlahir dengan tingkat persaingan tertentu dalam diri mereka.

Namun, ada satu peringatan besar bagi para pria di dunia ini. Yah, jangan sampai kita bersaing dengan mantan kekasih.

Ini kerap terjadi pada kisah cinta yang kandas di dunia ini.

Apalagi, jika sang wanita berhasil mendapat pasangan baru terlebih dahulu, pria biasanya langsung merasa tersaingi.

Pria yang merasa tersaingi ini biasanya tak segan memamerkan kehebatan mereka dengan harapan agar sang mantan menyesal dan kembali ke pelukannya.

Padahal ada banyak efek negatif dari hal ini. Dilansir dari laman D'Marge, ini efek negatif bersaing dengan mantan kekasih.

1. Hanya membuat kita menderita

Menang atau kalah, bersaing dengan mantan kekasih adalah hal yang sia-sia.

Chris Manak, salah satu pakar kencan dari Australia, mengatakan perasaan bersaing dengan mantan kekasih adalah tanda jelas jika kita tak mampu melupakannya.

"Bila kamu tidak mampu melupakannya, kamu akan menderita dan terobsesi olehnya," paparnya.

2. Menurunkan reputasi

Orang lain akan tahu saat kita mati-matian berusaha untuk membuat mantan kekasih cemburu.

Biasanya, orang-orang yang putus cinta mengekspresikan perasaan mereka lewat media sosial.

Ini yang membuat banyak orang mengetahui kamu sedang putus cinta dan tak bisa merelakannya. Tentu hal itu membuat reputasimu turun.

Pria yang tidak bisa move on, apalagi sampai mengumbarnya di media sosial, akan tampak kekanak-kanakan dan tidak tegar.

Kabar buruknya lagi, ini akan menurunkan kharisma kita bagi wanita lain yang ingin mendekat.

"Jika selalu membicarakan mantan kekasih, orang lain sadar kita tak bisa melupakannya," kata Manak.

Ia mengatakan tak ada seorang pun yang ingin menjalin hubungan dengan seseorang yang tak bisa melupakan mantan kekasihnya.

3. Menghabiskan uang

Fakta yang sering diabaikan ketika bersaing dengan mantan adalah dompet yang terkuras.

Hanya untuk membuat mantan cemburu, kita akan berusaha berkencan dengan banyak gadis dan tak segan menghabiskan uang demi mereka. Lalu kita unggah di media sosial dengan harapan mantan kekasih akan melihatnya.

Tentu saja itu hanya buang-buang uang saja. Kita hanya melakukan pencitraan lewat media sosial yang benar-benar jauh dari kehidupan asli yang kita jalani.

"Mencoba untuk bersaing dengan mantan, apalagi dengan memboroskan uang, justru akan merugikan," ucap Manak.

Fakta tentang pria patah hati

"Jika seorang gadis mengalami putus cinta, dia bisa keluar dari situasi ini dalam beberapa menit," kata Manak.

Menurutnya, wanita bisa segera memiliki pilihan lain dalam hitungan menit dalam mendapat pasangan baru. Namun, pria tidak benar-benar memiliki opsi tersebut.

Inilah sebabnya, kata Manak, pria cenderung harus memperbaiki diri, atau tampil lebih keren agar bisa segera mendapat ganti setelah putus cinta.

Lalu, bagaimana solusi mengatasi hal ini?

Tidak perlu pemikiran dan rumus yang rumit untuk mengatasi masalah ini. Pria justru harus fokus pada perbaikan dirinya setelah putus cinta.

Melupakan seseorang yang berarti memang bukan hal yang mudah. Namun, kandasnya kisah cinta bisa menjadi semangat nomor satu untuk memperbaiki diri dan berubah ke arah yang lebih baik.

Manak mengatakan setiap hal baik dalam hidup akan datang setelah putus cinta.

Oleh karena itu, pria harus menyisihkan kenangan menyakitkan untuk sesaat dan memikirkan kembali cita-cita masa depan dan hal-hal yang ingin dilakukan dalam hidup.

Setiap orang pasti mengalami hal dilematik usai putus cinta.

Mereka biasanya bingung memilih untuk kembali memperbaiki kisah cinta yang kandas atau membangun kembali kisah cinta baru.

"Saat putus cinta dan tak mampu melakukan hal berguna dalam hidup, pikirkan kembali apa yang terjadi di masa lalu dan apa penyebab hal kegagalan tersebut terjadi," ucap Manak.

Menurutnya, kita perlu memanfaatkan rasa sakit dan frustasi akan putus cinta ini untuk bangkit dan menjadi orang yang lebih baik ke depannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/17/152022120/bahaya-bersaing-dengan-mantan-kekasih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com