BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Electrolux
Salin Artikel

Awas, Ada Bahaya dari Konsumsi Sayur dan Buah yang Tak Segar

Maka dari itu, konsumsi buah dan sayur berdampak positif untuk kesehatan asal pengolahan dan penyimpanannya tepat. Namun, apabila tidak ditangani dengan laik setelah dibeli, sayur dan buah justru menjadi sumber penyakit.

Misalnya, jika tidak disimpan dengan baik, maka sayur bisa terkontaminasi bakteri jahat seperti salmonella dan listeria yang efeknya buruk untuk tubuh. Ketika sayur dan buah tidak bersih atau tidak disimpan dengan layak, bentuk, tekstur, dan rasanya pun jadi tidak segar.

Oleh karena itu, ada beberapa cara yang harus diperhatikan sebelum buah dan sayur hendak di konsumsi. Semuanya agar nutrisi dan kesegarannya tetap terjaga sebelum sampai ke perut.

Cara membersihkan

Kebanyakan produk sayur dan buah sudah melalui perjalanan panjang sebelum dikonsumsi. Mulai dari proses panen hingga sampai di pasar atau supermarket, sayur dan buah bisa saja terekspos dan terkontaminasi bakteri buruk.

Hal ini berlaku baik untuk sayuran organik yang bebas pestisida, maupun yang non-organik.
Supaya terhindar dari kontaminasi itu, pastikan selalu bersihkan sayur dan buah dengan air sebelum dimakan.

Nah, jika buah dan sayur yang dibeli tidak langsung dimakan, sebaiknya perhatikan cara membersihkan dan menyimpannya. Dikutip dari Reader’s Digest, buah dan sayur punya cara penyimpanan yang berbeda-beda setelah dibersihkan.

Penyimpanan di kulkas

Salah satu cara untuk membuat sayuran dan buah tetap bersih adalah dengan memasukannya ke lemari pendingin atau kulkas. Supaya hasil penyimpanan maksimal perhatikan pula pengaturan suhu dan kelembaban untuk menyimpan dua komoditas ini.

Sayuran dan buah paling baik disimpan di dalam crisper—tempat khusus yang terletak di bagian bawah lemari es. Kondisi di tempat khusus tersebut biasanya memiliki kontrol kelembaban tersendiri.

Meski demikian, penyimpanan di kulkas juga punya aturan. Contohnya, buah stroberi.
Dilansir dari intisari.grid.id, Minggu (8/7/18), stroberi sebaiknya diletakkan di wadah yang rata dan ditutupi tisu baru disimpan di kulkas agar lebih tahan lama. Ketika akan di makan, baru stroberi dicuci.

Berbeda lagi dengan alpukat. Kebanyakan buah ini di pasar atau supermarket disediakan dalam keadaan mentah. Karenanya, baik untuk menyimpannya di tempat dengan suhu ruang untuk membuatnya matang.

Setelah matang, alpukat boleh ditaruh dalam kulkas agar tingkat kematangannya terjaga dan tidak cepat busuk.

Jaga kesegaran sayur dan buah

Karena itu, menaruhnya di kulkas setelah membeli bisa jadi upaya menjaga nutrisi dari buah dan sayuran. Akan lebih baik lagi, bila kulkas yang dimiliki memiliki suhu yang stabil.

Saat ini, ada lemari es yang bisa menjawab hal itu. Dengan teknologi Fresh Shield Crisper, NutriFresh Inverter, dan 360 derajat cooling system bisa menyimpan dan menjaga kesegaran buah dan sayuran seperti ketika Anda membeli. Energi pun bisa hemat hingga 37 persen.

Lebih dari itu, lemari pendingin ini memiliki teknologi FreshTaste Deodorizer yang berguna menyerap bau tidak sedap dan mengurangi bakteri.

Dengan ini, kesegaran sayur dan buah dapat bertahan dalam tujuh hari. Cocok bagi mereka yang rutin berbelanja mingguan. Detail fiturnya dapat dilihat di sini.

Cerita mengenai itu ada dalam #7DaysFreshnessChallenge—campaign digital yang diinisiasi Electrolux lewat media sosial di Instagram. Ada lebih dari 500 konsumen yang telah membuktikan tantangan kesegaran ini.

Anda atau siapapun bisa ikut mencoba dan membuktikan tantangan menjaga kesegaran sayur dan buah dalam lemari es. Selebihnya, simak pula berbagai testimonialnya di sini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/17/170300020/awas-ada-bahaya-dari-konsumsi-sayur-dan-buah-yang-tak-segar

Bagikan artikel ini melalui
Oke