Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Tetap Bugar Bagi Ayah Baru yang Kurang Tidur

Hal itu paling sering dialami oleh ayah yang terlibat penuh dalam mengurus sangat buah hati.

Kondisi kurang tidur tersebut bisa berpengaruh dalam kesehatan jangka panjang. Demikian diungkapkan oleh Chief Medical Officer WebMD, John Whyte, MD.

Gangguan tidur pada pria bisa meningkatkan risiko obesitas 5 persen lebih tinggi. Gangguan tidur yang dimaksud adalah tidur dengan durasi kurang dari enam jam dalam semalam.

Penelitian mengungkapkan bahwa kondisi tersebut akan memicu kita makan lebih banyak dari 300 kalori setiap harinya. Selain itu, makanan yang dikonsumsi cenderung makanan bergula dan berlemak.

Tentu masuk akal, bukan? Ketika tubuh terasa lelah, hormon lapar atau ghrelin akan meningkat. Situasi ini membuat keinginan makan kita bertambah

"Pola tidur akan memengaruhi apa yang kita makan. Gangguan tidur akan merusak kemampuan tubuh memetabolisme karbohidrat," kata Brandon Marcelo, PhD.

Kerusakan tersebut menyebabkan kita terus menerus membutuhkan karbohidrat, khususnya makanan cepat saji.

Lebih jauh, kualitas tidur yang rendah dan singkat pada jangka waktu lama akan memengaruhi level hormon yang semakin mendukung penyimpanan lemak.

Lalu, bagaimana agar seorang ayah baru punya waktu tidur yang cukup?

1. Kurangi kafein

Kafein akan berada dalam tubuh hingga 8 jam dan memiliki efek adiktif. Ketika kamu mengkonsumsi minuman berenergi dan kopi sepanjang hari, kafein yang ada dalam tubuh akan membuat otakmu terjaga. Bahkan saat tidur.

Kamu tak perlu menghindari kafein sepenuhnya. Cukup mengutanginya dan mengkonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan.

2. Istirahat bekerja

Lagi-lagi, tak perlu berhenti sepenuhnya. Namun, kamu perlu waktu istirahat dan tidak perlu bekerja terlalu keras.

Waktu istirahat penting untuk pemulihan tubuh. Kamu bisa mengisi waktu istirahat tersebut dengan ngobrol, membaca buku, atau kegiatan lainnya.

3. Mematikan gawai

Gawai seringkali membuat seseorang sulit tidur. Usahakan kamu mematikan gawai seperti ponsel,  televisi, atau benda apapun yang memiliki layar, dua jam sebelum tidur atau setidaknya satu jam sebelumnya.

Sinar yang terpancar dari gawai akan membuat otak kita terjaga dan tidak bisa masuk ke tahapan mendalam agar kita bisa tidur. Padahal, tidur sangat diperlukan untuk pemulihan.

4. Jangan terburu-buru menyalakan gawai

Saat bangun tidur di pagi hari, berilah jeda waktu sekitar setengah jam sebelum kamu menyalakan gawai.

Ritual bangun tidur sama pentingnya dengan ritual sebelum tidur. Jangan biarkan mata terpapar sinar biru dari gawai ketika tubuhmu bahkan belum beraktivitas.


https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/13/160000220/tips-tetap-bugar-bagi-ayah-baru-yang-kurang-tidur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com