Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bosan dalam Hubungan dengan Pasangan? Ini yang Harus Dilakukan

KOMPAS.com - Rasa bosan kerap datang di tengah hubungan asmara. Namun, bukan berarti rasa itu kita biarkan merusak hubungan yang kita bangun.

Saat menemukan orang yang tepat, kita seharusnya siap untuk berkomitmen dan jatuh cinta dengan cara yang sama selamanya. Namun, tentu saja ini sangat sulit diterapkan dalam kehidupan nyata, bukan?

Bila kamu merasa gelisah, memilih menyendiri dan mungkin menghindari pasangan, ini adalah tanda-tana kebosanan mulai hadir dalam hubungan.

Jangan biarkan kebosanan membuat kita kehilangan orang yang kita sayangi. Nah, untuk mengatasi rasa bosan dalam hubungan asmara, berikut tips dari ahli.

1. Keluar dari rutinitas

Kristie Overstreet, seksolog klinis dan psikoterapis, mengatakan, memperbaiki keadaan bisa semudah mengubah rutinitas kita.

“Kita mungkin terlalu larut dalam rutinitas dan tak menyediakan waktu untuk menikmati hubungan. Jangan terjebak dalam rutinitas kaku yang mendatangkan kebosanan,” katanya.

Ia menyarankan kita untuk mencoba berkencan dengan pasangan dibandingkan hanya sekadar makan siang bersama.

"Ambil hari libur atau hari akhir pekan di mana kita bisa menjauh dari gadget dan bersenang-senang di rumah," ucapnya.

Ia juga merekomendasikan kita dan pasangan untuk merencanakan liburan atau liburan akhir pekan.

Hanya membicarakan rencana itu dan saling bertukar pendapat akan membawa kesenangan baru.

Jika masih merasa bosan dengan pasangan, cobalah untuk melakukan kegiatan lain yang membantu memperbaiki keadaan.

“Berada di luar dan melakukan kegiatan bersama akan meningkatkan keintiman. Kita akan meningkatkan kedekatan komunikasi dengan berbicara selama melakoni aktivitas itu,” kata Overstreet.

Selain itu, berlibur dengan pasangan juga semakin mendekatkan kita dengan orang tercinta karena kita melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama.

Hal ini, kata Overstreet, membuat produksi endorfin meningkat yang akan membantu kita dan kekasih merasa lebih baik secara fisik.

"Seringkali, ini mengarah pada peningkatan keintiman fisik juga, dengan kata lain, seks yang lebih baik," tambahnya.

2. Mulai dari diri sendiri

Mendengarkan kata hati adalah hal pertama yang harus kita lakukan saat masalah datang dalam hubungan, termasuk rasa bosan.

Ini mungkin terdengar klise. Tapi, kebosanan bisa jadi pertanda adanya masalah mendasar yang lebih serius.

Jika pergi berpetualang bersama, merencanakan kencan romantis, dan mencoba segala hal untuk mengusir kebosanan ini tak berhasil, inilah saatnya untuk melihat lebih dalam.

Kita harus memikirkan matang-matang apakah kita masih mencintai pasangan dan ingin mempertahankan hubungan ini.

Jika kita masih ingin memperjuangkan hubungan yang kita miliki, mulailah dari diri kita sendiri.

Kita bisa melakukannya dnegan mengontrol tindakan diri sendiri dan menanyakan pada diri sendiri apa yang membuat kita bosan pada pasangan.

Pikirkan kembali apa yang telah berubah dalam hubungan. Kemungkinan besar kebosanan terjadi karana keadaan pikiran kita sendiri, situasi pribadi atau tekanan yang tak bisa kita atasi.

Sering kali kita lupa pada kesalahan diri sendiri dan justru menyalahkan pasangan. Oleh karena itu, kita sebaiknya berfokus terlebih dahulu pada refleksi diri.

"Mungkin ada baiknya kita mencari tahu hal pada diri yang bisa kita perbaiki untuk menyelesaikan masalah pada hubungan," kata Overstreet.

Menurutnya, kedua pihak bertanggung jawab untuk menjadi diri mereka yang paling sehat demi memiliki hubungan yang sehat.

Kita juga bisa mengikuti terapi dengan bantuan ahli untuk mengatasi hal ini.

3. Menyadari kebosanan adalah hal yang wajar

Tidak ada hubungan yang sempurna. Masalah muncul dan ketegangan pasti terjadi dalam hubungan. Ada saat baik dan buruk yang bisa terjadi pada hubungan dua manusia.

Saat kita merasa bosan dengan pasangan, meski itu terasa menyebalkan, ingatkan diri kita bahwa dari waktu ke waktu perasaan itu pasti kembali normal.

Menurut Overstreet, seseorang tak bisa menjadi spesial di hati orang lain ketika ia terus berubah dan berkembang seiring waktu.

Kita tidak dapat menjadi segalanya yang dibutuhkan seseorang dalam setiap cara dan setiap saat.

Jika kita menekankan diri sendiri dan pasangan pada jalan ini, kebosanan pasti terjadi. Dan tak ada yang bisa hidup dengan standar seperti ini.

Jika kebosanan muncul, komunikasikan dengan pasangan. Mungkin kata "bosan" bukan hal yang baik. Tapi, kita dapat mendiskusikan perasaan gelisah atau kebingungan dengan si dia.

Luangkan beberapa hari untuk diri sendiri. Renungkan apa yang kita inginkan dari kehidupan dan mengapa hubungan ini begitu penting bagi kita sejak awal.

“Kita dapat memutuskan apakah kita ingin hidup bersama selamanya dengan orang yang saat ini bersama kita," ucap Overstreet.

Jika kita memang ingin orang yang saat ini menjadi kekasih kita sebagai teman hidup, Overstreet menyarankan untuk melanjutkan hubungan ini dengan cara yang sehat.

"Jika tidak, akhiri hubungan dan fokuslah pada apa yang bisa kita perbaiki sebelum memulai hubungan baru," tambahnya.

4. Ikuti intuisi

Ada saatnya hubungan yang terasa membosankan harus kita akhiri. Ketika kita merasa telah melakukan segala hal yang menjadi tanggung jawab kita untuk memperbaiki hubungan, namun tak berhasil, inilah saat untuk mengakhirinya.

Hidup ini terlalu singkat untuk membuang waktu pada suatu hubungan yang tidak memuaskan.

Overstreet mengatakan kita harus mengikuti intuisi. Bahkan jika kita mencoba memaksa perasaan untuk membuang rasa bosan, akan ada perasaan tidak nyaman, gelisah dan hilangnya rasa bosan itu tak akan berjalan awet.

"Dengarkan intuisi kita yang merupakan suara hati kita," katanya.

Jika intuisi berkata ada hal yang tak benar, Overstreet mengatakan, ini saatnya untuk melakukan sesuatu yang berbeda.

Ketika kita telah melakukan semua hal tapi tak berhasil, sebaiknya kita menyelamatkan diri kita sendiri dengan mengakhiri hubungan ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/03/090900020/bosan-dalam-hubungan-dengan-pasangan-ini-yang-harus-dilakukan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com